Presidensi G20 Republik Indonesia menggelar Digital Transformation Expo (DTE) untuk pertama kali dalam sejarah Forum G20. Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate menyatakan, pameran teknologi digital itu menjadi penanda kolaborasi transformasi digital dalam harmoni bagi negara Anggota G20.
“Sebagai tanda kolaborasi multipihak, dalam Digital Transformation Expo dibangun dinding kolaborasi ditampilkan di akhir pameran. Ini mengakui kontribusi berharga dari semua negara anggota G20, 39 kementerian dan lembaga Indonesia, serta 42 perwakilan industri, sekaligus melambangkan semangat transformasi digital dalam harmoni,” jelas Menkominfo Johnny G. Plate dalam Pembukaan DTE di Bali Nusa Dua Convention Center, Badung, Bali, Minggu (13/11).
Ia menegaskan, kehadiran DTE tidak hanya memberikan kesempatan bagi negara-negara untuk bertukar pengetahuan. Lewat pameran itu, sajian teknologi imersif akan membuat semua pihak lebih yakin dengan upaya digitalisasi negara anggota G20,
“Bagi mereka di luar sana yang masih ragu biarkan pameran ini tanpa keraguan dan bagi mereka yang percaya pada manfaat upaya digital, biarkan pameran ini terus menginspirasi langkah mereka. Lebih penting lagi untuk menunjukkan kepada dunia bagaimana komitmen kita dalam membangun kemakmuran di era digital,” tambah Menkominfo.
Johnny Plate pun mengajak semua pihak memanfaatkan DTE sebagai tonggak peringatan digital. Sekaligus memperkuat kolaborasi untuk maju, ekonomi digital yang inklusif, memberdayakan, dan berkelanjutan masih berjalan.
“Mari kita ambil momen ini untuk berkumpul kembali dan memperkuat kolaborasi kita lebih lagi untuk pulih bersama, pulih lebih kuat,” kata dia.
Menkominfo menyatakan, DTE yang diprakarsai Presidensi G20 Indonesia merupakan kesempatan emas bagi Indonesia untuk berbagi cerita kepada dunia tentang berbagai potensi bangsa dan percepatan kemajuan digital di berbagai sektor.
“DTE akan menjadi magnet bagi pemimpin dunia, investors, dan pemain digital kelas dunia untuk masuk dalam pasar Indonesia yang sangat besar. DTE adalah kesempatan untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia tidak hanya siap untuk pemulihan yang tangguh pascapandemi Covid-19,” papar Johnny.
Lewat DTE G20, ia berharap akan menjadi puncak perjalanan forum pertama Kelompok Kerja Ekonomi Digital atau Digital Economy Working Group (DEWG)
“Saya kira, kita semua sepakat bahwa satu tahun terakhir ini telah dilalui dan merupakan perjalanan yang menggembirakan bagi DEWG. Tidak hanya karena ini Kelompok Kerja Ekonomi Digital yang pertama, tetapi juga dilakukan di saat ketidakpastian. baik karena gangguan Covid-19 maupun meningkatnya ketegangan geopolitik. Itulah mengapa saya sangat menghargai semua komitmen yang ditunjukkan oleh anggota G20 yang terlibat dalam perjalanan ini,” pungkas Johnny.
(Indonesiatech)
Komentar