Transformasi digital menjadi salah satu pembahasan tiga isu prioritas dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. Dedy Permadi selaku Alternate Chair Digital Economy Working Group G20 memaparkan, Pemerintah Republik Indonesia memperjuangkan hasil konkret dalam KTT G20 agar memiliki manfaat bagi masyarakat Indonesia dan dunia, salah satunya pemanfaatan teknologi digital bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
“Sesuai dengan arahan Bapak Presiden Joko Widodo, itu harus memiliki hasil yang konkret, membawa manfaat bagi masyarakat Indonesia maupun masyarakat G20 dan lebih umum lagi masyarakat dunia,” jelas Dedy Permadi dalam Konferensi Pers G20 Digital Transformation Expo, di Le Meridien Hotel, Jimbaran, Badung, Bali, Sabtu (12/11).
Menurutnya, salah satu pembahasan Indonesia bersama negara Anggota G20 berkaitan dengan pemanfaatan teknologi digital untuk pelaku UMKM agar bisa bertahan dan mengembangkan usaha lewat go digital atau online.
“Jadi bagaimana ruang digital bisa dimanfaatkan oleh masyarakat dunia untuk pulih dari keterpurukan pascapandemi Covid-19. Ketika UMKM itu go digital atau online, mereka kemudian bertahan atau bahkan bisa mengembangkan usahanya,” terang Alternate Chair DEWG G20.
Dedy Permadi menyatakan, teknologi digital menjadi salah satu solusi yang konkret atau nyata di Indonesia. Menurutnya, setelah pandemi mereda sudah ada sekitar 21 juta UMKM Indonesia yang go online.
“Jadi sebelum pandemi Covid-19, jumlah UMKM kita yang go digital itu ada sekitar 9 juta UMKM dari total 64 juta UMKM yang menyumbang pada 60% PDB Indonesia. Ini nilai yang luar biasa besar. Ada penambahan sekitar 12 juta UMKM selama masa pandemi ini,” terangnya.
Secara kumulatif saat ini ada 21 juta atau sekitar 32% dari total 64 juta UMKM di Indonesia yang memanfaatkan teknologi digital.
“Artinya saat ini masih ada 68% UMKM yang belum memanfaatkan ruang digital untuk pengembangan ekonomi mereka. Nah, ini menjadi concern dari negara-negara G20 untuk bisa mendorong lebih dalam lagi bagaimana konektivitas digital itu bisa membantu pemulihan ekonomi dunia,” tuturnya.
Alternate Chair DEWG menyatakan selain membahas isu konektivitas digital pascapandemi Covid-19, Forum DEWG G20 juga membahas literasi digital dan kecakapan digital serta arus data lintas batas negara.
(Indonesiatech)
Komentar