Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), memiliki sejumlah strategi agar kecepatan internet Indonesia makin cepat daripada sebelumnya.
“Indonesia memang salah satu dari empat negara di dunia dengan kecepatan internetnya yang dianggap perlu ditingkatkan,” ujar Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkokminfo) Johnny G. Plate di Nusa Dua, Bali, Rabu (16/11).
Ia menjelaskan, tidak hanya karena faktor infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang jadi persoalan utama, namun ada juga penggunaan spektrum frekuensi yang ada saat ini dimanfaatkan untuk hal yang tidak semestinya.
“Bukan hanya karena infrastruktur TIK yang belum secara luas tersambung semuanya, pekerjaan berat harus dilakukan tetapi juga beberapa puluh tahun terakhir ini spektrum frekuensi kita tidak digunakan sebagaimana mestinya,” jelas Menkominfo.
Johnny Plate mengatakan, pihaknya terus berbenah dengan cara menata ulang kembali penggunaan spektrum frekuensi tersebut. Pita frekuensi yang dipakai satelit dan juga penyiaran jadi target Kominfo untuk ditata lagi.
Denagn begitu, diharapkan nantinya dapat jadi sumber daya operator seluler dalam menggelar serta meningkatkan kualitas layanan internet kepada para penggunanya.
“Menata kelola spektrum frekuensi ini penting agar operator seluler mempunyai bandwidth yang cukup, spektrum yang memadai. Selama ini kita pakai untuk satelit, dan itu besar sekali yang seharusnya bisa dipakai untuk telekomunikasi dan internet,” terang Menkominfo.
“Selama ini juga kita pakai televisi, televisi analog terresterial yang menggunakan spektrum sangat boros. Dengan program Analog Switch Off (ASO), salah satu program farming, refarming spektrum frekuensi kita agar digunakan operator seluler, sehingga tersedia bandwidth yang cukup memungkinkan kecepatan internet yang lebih baik,” tutup Johnny.
(Indonesiatech)
Komentar