Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Penelitian Komunikasi dan Informatika (BPSDMP Kominfo) Yogyakarta menargetkan 13.000 talenta digital melalui program Digital Talent Scholarship (DTS) pada 2023.
“Tahun depan kemungkinan besar pesertanya mengikuti pelatihan secara ‘offline’ semua,” kata Christiany Juditha selaku Kepala BPSDMP Kominfo Yogyakarta saat mengikuti diskusi “Digital Talent Scholarship, Semua Bisa Jadi Jagoan Digital” di Yogyakarta, Selasa.
Ia berharap, melalui DTS yang merupakan program beasiswa pelatihan bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK), pemerintah mampu menggenjot pemenuhan kebutuhan SDM digital di Tanah Air.
Christiany juga mengatakan, Indonesia masih kekurangan 9 juta talenta digital hingga 2045 untuk mendukung transformasi digital di Tanah Air sehingga setiap tahun setidaknya harus lahir 600 ribu talenta digital untuk menutup kebutuhan itu.
“Kalau dibagi per tahun sekitar 600 ribu. Itu yang harus kami capai dengan mengadakan DTS ini,” terangnya.
Christiany menambahkan, DTS 2022 untuk Jawa Tengah, Bali, dan Daerah Istimewa Yogyakarta diikuti sebanyak 30.000 peserta. Kendati demikian, tidak semua peserta mengikuti pelatihan secara tatap muka.
Program DTS meliputi Digital Entrepreneurship Academy (DEA) pelatihan dengan target peserta UMKM dan usaha rintisan, Fresh Graduate Academy (FGA) untuk lulusan Sarjana, Vocational School Graduate Academy (VSGA) program pelatihan dan sertifikasi kompetensi bidang TIK.
Sedangkan Thematic Academy (TA) menyasar komunitas, Professional Academy (ProA) untuk professional bidang TIK, serta Government Transformation Academy (GTA) pelatihan yang dikhususkan untuk ASN.
“Ruang lingkup yang dilatihkan memiliki kebaruan dan mengikuti perkembangan teknologi, baik di Indonesia maupun global,” tutupnya.
(Indonesiatech)
Komentar