Pada libur Hari Raya Natal 2022 dan Tahun Baru 2023, trafik internet diperkirakan akan mengalami lonjakan. Untuk itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama operator seluler harus mengantisipasi ketersediaan bandwidth.
Tren lonjakan akan kembali terjadi setelah dua tahun ke belakang mengalami perubahan dratis akibat pandemi, di mana konsentrasi layanan telekomunikasi difokuskan di area residensial.
“Kalau layanan telekomunikasi Nataru, ya itu kan setiap tahun dilakukan. Selama ini trafiknya pasti berbeda, tahun 2020 dan 2021 itu lebih banyak yang WFH, sehingga lebih banyak pemanfaatan pita lebar di rumah-rumah masyarakat,” jelas Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate di Depok, Jawa Barat, Jumat (16/12).
Ia menambahkan, karena kondisi pandemi sudah mulai menurun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, lonjakan trafik internet akan kembali terjadi.
“Sekarang ini mungkin saja sudah mulai masyarakat berpergian, sehingga seluler menjadi penting. Kita tentu bersama operator seluler dan operator jaringan memastikan ketersediaan bandwidth yang memadai. Ini proyeksi kan banyak nih yang akan melakukan perjalanan ke luar kota,” kata Menkominfo.
“Kalau tadinya di Jakarta banyak misalnnya perlu bandwidth yang besar, pada saat masyarakat Jakarta ke luar daerah, maka bandwidth-nya akan berpindah. Ini juga harus diatur,” lanjutnya.
Selain itu, Kominfo dan operator juga tengah melakukan uji jaringan di area-area yang akan dipadati masyarakat. Hal ini memastikan saat layanan telekomunikasi dapat memenuhi para pelanggan nantinya alias tidak lemot.
“Kita bersama-sama operator melakukan tes dan ada balai-balai Kominfo di seluruh Indonesia yang akan memperhatikan spektrum frekuensi menjaga jumlah bandwidth karena pengguna kan berpindah. Ada pula penambahan peralatan yang disebut combat BTS itu juga ditambah untuk menambah kapasitas yang sesuai dengan pergerakan masyarakat,” pungkas Menkominfo Johnny Plate.
(Indonesiatech)
Komentar