Balai Besar Pusat Pengujian Telekomunikasi (BBPPT) yang tengah dibangun Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dikatakan menjadi yang terbesar di kawasan Asia Tenggara. Sebenarnya seberapa canggih fasilitas uji alat dan telekomunikasi, termasuk ponsel 4G dan 5G ini?
“Laboratorium yang akan dibangun di sini salah satu laboratorium yang sophisticated yang canggih ya di tingkat Asia,” jelas Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate di Depok, Jawa Barat, Jumat (16/12).
Fasilitas pengujian perangkat telekomunikasi ini didukung enam chamber yang mana itu disebut yang paling banyak di Asia Tenggara. Adapun fungsi chamber ini tempat pengujian perangkat. Dari sekitar enam ribuan sertifikat yang diuji di BBPPT, 80% itu smartphone, termasuk yang 5G.
Kominfo menyebutkan BBPPT di Tapos ini bisa lebih cepat lagi prosesnya dibandingkan fasilitas serupa yang ada di Bekasi.
“Dengan adanya fasilitas yang baru ini, harapan waktunya dipercepat, diharapkannya juga bisa meningkatkan jumlah perangkat yang diuji. Memang kita belum bisa memberikan angka, tapi dari 10 hari mungkin bisa jadi 7-5 hari. Kita optimis 2-3 kali lipat (lebih cepat) yang ada sekarang,” jelas Plt Kepala BBPPT Dwi Handoko.
Ada pun BBPPT terdiri dari lima laboratorium, yakni:
- Laboratorium electromagnetic compatibility (EMC) untuk menguji seluruh perangkat yang digunakan, agar kompatibel, tidak saling mengganggu, serta tidak menimbulkan efek negatif antar perangkat.
- Laboratorium terbesar yang melangkah maju untuk melakukan pengujian terhadap keamanan dan kesehatan masyarakat. Seluruh perangkat yang akan digunakan itu, nanti akan benar-benar teruji dan kualitasnya terjamin buat digunakan oleh masyarakat secara luas.
- Laboratorium radio untuk mengukur frekuensi kerja dan kekuatan (power) perangkat telekomunikasi, agar seluruh perangkat radio yang beredar di Indonesia ini tidak menimbulkan potensi gangguan interferensi.
- Laboratorium non-radio menjadi tempat menguji perangkat optik yang akan digunakan untuk pembangunan fisik infrastruktur oleh para operator.
- Laboratorium TV digital untuk kebutuhan broadcasting.
Menkominfo menjelaskan, dengan hadirnya BBPPT ini sebagai bentuk upaya pemerintah melakukan perlindungan konsumen dari penggunaan perangkat telekomunikasi.
“Jadi, demi perlindungan konsumen. Juga sebagai pintu membantu industri dalam negeri untuk dapat masuk ke dalam pasar internasional. Mengapa gate? karena masuk dan keluarnya perangkat semuanya diuji di sini, jadi kita tahu kebutuhannya. Ini bisa mendorong industri untuk impor dan ekspor,” tuturnya.
Selain itu, BBPPT ini berfungsi sebagai spektrum manajemen untuk menghindari interferensi antar pengguna perangkat dan meningkatkan pengalaman pengguna.
“Itu tiga fungsinya di sini, perangkat ini penting, ini salah satu tugas dan fungsi Kominfo yang mungkin belum banyak diketahui masyarakat, tapi berdampak luas terhadap industri,” pungkas Menkominfo.
(Indonesiatech)
Komentar