Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) akan melelang sejumlah pita frekuensi untuk mengoptimalkan penggelaran jaringan telekomunikasi pada 2023, terutama jaringan 5G.
Plt. Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kemenkominfo Ismail menjelaskan, penataan pita frekuensi radio, spektrum baru untuk layanan broadband khususnya 5G masih belum dapat dirilis secara optimal.
“Untuk bidang spektrum frekuensi radio, di tahun 2023 Kementerian Kominfo menargetkan untuk merilis beberapa pita frekuensi sebagai tambahan spektrum untuk layanan broadband, misalnya pita 700 MHz dan pita 3,5 GHz,” papar Ismail, Senin (2/1).
Ia menambahkan, tantangan yang dihadapi dalam penggelaran jaringan 5G adalah kandidat spektrum frekuensi radio baru dikarenakan hingga saat ini tambahan spektrum tersebut masih digunakan untuk layanan lain sebagai pengguna eksistingnya, salah satunya layanan TV yang menggunakan pita 700 MHz.
Meski begitu, berdasarkan data Kominfo, hingga 2022 sudah ada 49 kabupaten dan kota di seluruh Indonesia yang mendapat layanan 5G. Bukan itu saja, Ismail menyebut sejumlah perusahaan industri vertikal juga telah mulai menjalin kerja sama implementasi 5G dengan operator-operator seluler.
“Di tahun 2022 juga berhasil diimplementasikan jaringan 5G untuk mendukung suksesnya gelaran sidang-sidang G20, termasuk KTT G20 di Bali. Selain itu, lelang pita frekuensi 2,1 GHz juga telah sukses dijalankan yang kemudian dilanjutkan dengan kegiatan tata ulang [refarming] yang saat ini masih berjalan,” paparnya.
Sebelumnya, Direktur Penataan Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) Kemenkominfo Denny Setiawan juga telah mengungkapkan pihaknya akan melakukan tahapan seleksi, yang kemudian dilanjutkan dengan lelang frekuensi untuk teknologi 5G.
“Untuk frekuensi 700 MHz, akan dilelang sekitar kuartal I/2023, pascarampungnya program analog switch off [ASO], sedangkan, untuk frekuensi 3,5 Ghz dan 26 Ghz akan dilakukan sepanjang 2023,” pungkas Ismail.
(Indonesiatech)
Komentar