Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) akan bekerja sama dengan Stanford University yang berlokasi di California, Amerika Serikat (AS) untuk penyelenggaraan Program Pelatihan Digital Leadership Academy (DLA).
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Kominfo, Hary Budiarto menyatakan, kerja sama itu akan menambah daftar universitas terkemuka dunia yang akan ikut berpartisipasi.
“Kami telah bekerja sama dengan delapan universitas internasional, seperti National University Singapore (NUS), Harvard University, Oxford University dan tahun ini kami menjajaki kerja sama dengan Stanford University,” jelas Hary dalam Konferensi Pers Program Penyediaan Talenta Digital Kominfo dari Media Center Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat, Selasa (31/01).
Ia menjelaskan, Program DLA menargetkan seluruh pimpinan pemerintahan, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), perusahaan swasta (level CEO) dan hingga founder startup digital sebagai peserta.
Pada tahun 2023 ini, setidaknya ada tiga model kerja sama dalam program DLA, yakni pertama kerja sama dengan delapan kampus internasional, yakni National University Singapore (NUS), Harvard University, Oxford University, Tsinghua University, Cornell University, Imperial College London, Massachussetts Institute Of Technology, dan University of Cambridge.
“Untuk 2023, kita adakan pelatihan dan visitasi. Artinya mereka melakukan benchmarking luar negeri, kita sudah menentukan ke Korea (Selatan). Pada 2022 visitasinya ke Singapura dan diikuti 20 kepala daerah, tahun ini 20 kepala daerah juga. Syarat-syarat kepala daerahnya akan ditentukan Kemendagri,” papar Kabalitbang SDM Kementerian Kominfo.
(Indonesiatech)
Komentar