Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melaporkan, sebagian besar masyarakat kini sudah mulai menonton siaran TV digital. Direktur Penyiaran Ditjen PPI Kementerian Kominfo, Geryantika Kurnia menjelaskan, hasil survei Nielsen Indonesia per 1 Februari 2023 memperlihatkan bahwa penetrasi digital semakin menuju normal sejak diterapkannya Analog Switch Off (ASO) pada 2 November 2022.
“Penetrasi digital Jawa sudah relatif normal, rata-rata penetrasi digital secara keseluruhan sekitar 81% ini menunjukkan masyarakat telah melengkapi TV digital secara mandiri,” kata Gery, Jumat (3/2).
Ia juga menambahkan, kelompok keluarga berpenghasilan tinggi, menengah dan rendah juga terbilang relatif normal. Hal itu yang mengindikasikan siaran TV analog mulai ditinggalkan dan beralih ke TV digital.
Sebagai tambahan informasi, masyarakat Indonesia yang dimaksud adalah mengacu pada 11 kota besar yang disurvei oleh Nielsen Indonesia, yakni Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, Bandung, Medan, Semarang, Palembang, Makassar, Denpasar, Banjarmasin, dan Surakarta.
Pelaksanaan ASO baru dilakukan di 265 kabupaten/kota dari 514 kabupaten/kota. Pemerintah terus mengejar digitalisasi penyiaran di 249 kabupaten/kota lainnya. Belum lama ini, Kominfo menyebutkan ada wilayah siaran yang akan dilakukan migrasi TV analog ke digital, yakni Bali, Kalimantan Selatan-1, Sulawesi Selatan-1, Sumatera Selatan-1, dan Sumatera Utara-1.
Kominfo mengimbau agar penyelenggara multipleksing (mux) yang telah berkomitmen, untuk segera menyalurkan distribusi set top box TV digital gratis kepada kelompok rumah tangga miskin ekstrem, yang di mana sampai saat bantuan tersebut masih jadi pekerjaan rumah yang tertinggal.
“PR terpenting yang harus dijalankan oleh Penyelenggara mux adalah komitmen STB untuk keluarga miskin yang masih tersisa sekitar 4 juta STB harus dituntaskan,” tutup Gery.
(Indonesiatech)
Komentar