Status literasi digital Indonesia pada 2022 naik 3,54 dari 3,49 di 2021 lalu. Hal ini menunjukkan literasi digital masyarakat Indonesia di kategori sedang.
Pernyataan tersebut diungkapkan Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Samuel Abrijani Pangerapan dalam keterangan, Selasa (7/2).
Menurutnya, ada empat pilar literasi digital, di antaranya kecakapan digital (Digital Skill), etika digital (Digital Ethics), keamanan digital (Digital Safety), dan budaya digital (Digital Culture). Pilar budaya digital (3,84) memiliki skor tertinggi, diikuti etika digital (3,68), kecakapan digital (3,52) dan keamanan digital (3,12).
“Hasil survei ini menjadi pijakan kami melakukan pemetaan target sasaran dan pemetaan kebutuhan literasi digital masyarakat,” katanya.
Semuel menerangkan, survei terkait indeks literasi digital perlu dilakukan. Pasalnya, menjadi tolok ukur pencapaian kerja di periode tertentu.
Selain itu, survei memberikan informasi mengenai titik kelemahan yang dimiliki oleh kinerja tahun sebelumnya. Sehingga menjadi evaluasi tahun selanjutnya.
“Pilar keamanan digital menjadi yang paling rendah di antara pilar-pilar lainnya. Hal tersebut tentu perlu menjadi perhatian di tahun ini. Ini PR (Pekerjaan Rumah) bagi kami karena teknologi itu berubah, modusnya juga berubah, dan bahkan sekarang teknologi membawa efek psikologis,” imbuhnya.
(Indonesiatech)
Komentar