Asosiasi Game Indonesia (AGI) mencatatkan bahwa perkembangan gim Indonesia bisa terus berkembang di masa mendatang. Untuk itu, AGI bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia (Kemenparekraf) terus mendorong developer gim Indonesia untuk mengadakan pertemuan bisnis di luar negeri.
Salah satu cara yang sedang dilakukan adalah melalui Game Connection America (GCA) 2023, event Business to Business (B2B) yang menghadirkan para pelaku industri game dari seluruh dunia.
Data di tahun 2019 menunjukkan, keikutsertaan Indonesia mampu menghadirkan kesepakatan bisnis dengan total mencapai USD5 juta atau sekitar Rp75 Miliar untuk para pesertanya.
Eva Muliawati selaku Chief Executive Officer PT Megaxus Infotech mengatakan, keikutsertaan developer gim lokal di ajang bisnis internasional akan semakin memajukan industri gim tanah air.
“Saat ini perkembangan infrastruktur digital di Indonesia semakin baik. Selain itu Kominfo juga mencatat pertumbuhan jumlah pemain gim PC telah mencapai 53,4 juta orang tahun lalu,” terangnya, Selasa (7/3).
Selain itu, data tersebut juga menunjukkan bahwa total jumlah pemain gim ponsel mencapai 133,8 juta orang pada tahun yang sama.
“Sejalan dengan jumlah pemain gim yang terus meningkat, pengembang gim lokal kini semakin antusias mengembangkan gim tidak hanya untuk pasar Indonesia saja, tetapi hingga ke luar negeri,” jelas Eva.
Menurutnya, untuk mengikuti pesatnya perkembangan industri gim, pihaknya juga telah menyiapkan tiga solusi untuk para pengembang gim dalam negeri, antara lain penerbitan gim, pengembangan gim dan game business process outsourcing (BPO) untuk para pengembang gim lokal.
Dia juga optimistis ketiga solusi tersebut bisa membantu pengembang gim untuk menjangkau target dan membuka peluang baru.
(Indonesiatech)
Komentar