Nilai tukar rupiah menguat 0,68% dalam sepekan di Rp15.340/US$ di pasar spot setelah sebelumnya selama lima hari perdagangan tercatat rupiah mampu menguat sebanyak tiga kali, sementara sisanya melemah.
Penguatan Rupiah dikatakan berkaitan dengan kolapsnya SVB dan dua bank lainnya. Akibatnya The Fed diprediksi tidak akan agresif lagi menaikkan suku bunga acuannya yang juga bisa menguntungkan bagi rupiah.
Berdasarkan perangkat FedWatch miliki CME Group, pelaku pasar melihat ada probabilitas sebesar 80% The Fed akan menaikkan suku bunga 25 basis poin pada pekan depan.
Sementara 20% probabilitas sisanya melihat The Fed tidak akan menaikkan suku bunganya.
Ekspektasi tersebut berbalik dengan cepat pasca kolapsnya SVB, sebelumnya pasar yakin The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin pada pekan lalu.
(Indonesiatech)
Komentar