PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mengumumkan kinerja indikatif tahunan dan kuartal IV-2022 yang menunjukkan performa dari tiga unit bisnis ekosistem digital melesat secara tahunan.
Induk Gojek, Tokopedia, dan GoTo Financial (GTF) mencatatkan pendapatan bersih yang melesat 120% menjadi Rp 11,3 triliun di 2022 dari pendapatan bersih pada 2021 (secara proforma) sebesar Rp 5,2 triliun. Sedangkan untuk pendapatan bruto juga naik 35% menjadi Rp 22,9 triliun dari tahun sebelumnya Rp 17 triliun.
Dari jumlah tersebut, pertumbuhan pendapatan terbesar dicatatkan unit bisnis financial technology (fintech) melalui GTF, yakni naik 43% menjadi Rp 1,7 triliun, dari sebelumnya Rp 1,2 triliun.
Menyusul berikutnya unit bisnis e-commerce Tokopedia yang pendapatan brutonya naik 38% menjadi Rp 8,6 triliun dari tahun sebelumnya Rp 6,3 triliun. Sedangkan unit bisnis On-Demand yakni Gojek naik 32% menjadi Rp 13,6 triliun dari sebelumnya Rp 10,3 triliun.
Pertumbuhan ketiga bisnis unit tersebut jauh di atas pertumbuhan nilai transaksi bruto (gross transaction value/GTV) Grup GOTO yang naik 33% menjadi Rp 613 triliun dari tahun sebelumnya Rp 462 triliun.
Manajemen GoTo menjelaskan, EBITDA (laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi) yang disesuaikan tumbuh sebesar 52% pada kuartal IV-2022 menjadi minus Rp 3,1 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya minus Rp 6,5 triliun.
Direktur Utama Grup GoTo, Andre Soelistyo mengatakan, peningkatan kinerja perusahaan di kuartal keempat menegaskan kemajuan pesat dalam percepatan langkah menuju profitabilitas.
“Langkah tersebut, beserta kedisiplinan dalam pengelolaan beban dan pendekatan layanan yang terukur, merupakan pendorong percepatan profitabilitas perseroan. Seiring dengan pertumbuhan jangka pendek yang kemungkinan melandai, saat ini fokus kami adalah membangun infrastruktur layanan untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan dan menguntungkan secara jangka panjang,” papar Andre, dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin (20/3).
Ia juga menjelaskan, selama dua bulan pertama 2023, perseroan melihat pertumbuhan yang lebih pesat. Hal ini menegaskan GoTo berada di jalur yang tepat untuk mencatatkan nilai positif EBITDA yang disesuaikan pada kuartal keempat 2023.
Sementara itu, Direktur Keuangan Grup GoTo Jacky Lo mengatakan sepanjang 2022, perseroan terus mencatatkan pertumbuhan konsisten di tengah ketidakpastian makro ekonomi.
Menurutnya, posisi kas GoTo tercatat Rp 29 triliun pada akhir kuartal IV-2022. Perseroan juga memiliki fasilitas kredit dengan nilai Rp 4,65 triliun yang telah digunakan Rp 1,5 triliun.
“Dengan demikian, posisi kas dan neraca Grup GoTo solid dan memadai untuk mencapai arus kas operasional positif tanpa membutuhkan pendanaan eksternal tambahan,” pungkas Jacky.
(Indonesiatech)
Komentar