Membaiknya sentimen pelaku pasar mengakibatkan rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan hari ini, Selasa (28/3). Meski begitu, pelaku pasar masih terlihat berhati-hati, sebab ke depannya perekonomian dunia masih dipenuhi ketidakpastian.
Mengutip data Refinitiv, rupiah membuka perdagangan dengan menguat 0,3% kemudian terakselerasi ke Rp 15.100/US$ atau menguat 0,36% pada pukul 9:01 WIB.
“Banyak investor masih enggan masuk ke sektor perbankan akibat khawatir tekanan besar masih akan datang. Mereka menaruh perhatian pada kemungkinan peningkatan beban yang akan ditanggung perbankan akibat pengetatan regulasi, dan perbankan yang lebih berhati-hati dalam menyalurkan kredit bisa memberikan dampak negatif ke pertumbuhan ekonomi,” papar Russ Mould selaku direktur investasi di AJ Bell dalam sebuah catatan yang dikutip CNBC International, Senin (27/3).
Selain itu, kemungkinan terjadinya resesi di Amerika Serikat juga dikatakan semakin dekat pasca gonjang-ganjing sektor perbankan.
“Ini jelas membawa kita semakin dekat (dengan resesi) saat ini, apa yang belum jelas bagi kami saat ini adalah seberapa banyak tekanan perbankan yang bisa membuat krisis kredit meluas. Kemudian, krisis kredit akan memperlambat perekonomian,” kata Kashkari.
(Indonesiatech)
Komentar