WE Online, Bogor -Setelah beroperasi bertahun-tahun di Indonesia, startup penyewaan hotel murah yang bermitra dengan Traveloka, Airy Rooms, dilaporkan akan gulung tikar pada 31 Mei 2020.
Airy sendiri merupakan agregator jaringan hotel yang bekerja sama dengan ribuan pemilik properti di Indonesia. Namun, karena corona telah memukul industri perjalanan dan pariwisata dengan telak, bisnis Airy pun terkena dampaknya. Sebagai gambaran, lebih dari 700 hotel terpaksa tutup karena corona, menurut data asosiasi industri.
Pertanyaannya, bagaimana ya kiprah perjalanan bisnis Airy di Indonesia sebelum akhirnya mengalami krisis karena hantaman pandemi?
Mengutip berbagai sumber, Selasa (12/5/2020), berikut ini sepak terjang Airy di Indonesia:
Terafiliasi dengan Traveloka
Namun, Airy mengklaim diri sebagai mitra strategis Traveloka pada 2019, berdasarkan wawancaranya dengan DealStreetAsia.
Meski Miliki Puluhan Ribu Kamar, Airy Telah PHK 70% Karyawan
Menjalankan operasional bisnis hampir 5 tahun, Airy memiliki 2 ribu properti dengan lebih dari 30 ribu kamar yang bisa disewa, dikutip dari Tech in Asia.
Sayangnya, karena tidak kuat mengatasi dampak COVID-19 yang telah mengurangi tingkat hunian, Airy dilaporkan memecat sekitar 70% karyawannya pada April lalu.
Padahal, CEO Airy, Louis Alfonso Kodoatie masih optimis, perusahaan masih bisa mencetak profit demi mengurangi dampak corona pada Maret lalu.
Penyebab Krisis Airy
Tingkat hunian hotel menurun drastis di tengah pandemi, termasuk di Airy, walau tak disebutkan rincian besarannya. Sebagai gambaran, OYO yang bergerak di industri serupa telah mencatatkan penurunan pendapatan dan tingkat hunian 50%-60% yang berujung pemotongan gaji hingga PHK.
Airy pun telah melakukan pengurangan karyawan, cuti, hingga memotong gaji. Sayangnya, perusahaan tetap tak bisa bertahan dan memutuskan untuk gulung tikar secara permanen.