Softbank Group Corp, perusahaan raksasa asal Jepang, mengumumkan telah menderita kerugian keuangan tahunan sebesar Rp192,55 triliun (US$13 miliar). Vision Fund, perusahaan investasi teknologi terbesar yang merupakan anak usaha Softbank, melaporkan kerugian operasional sebesar ¥1,36 triliun atau sekitar Rp189,8 triliun (US$12,6 miliar). Salah satu penyebab kerugian ini adalah valuasi beberapa startup yang didanai tengah menurun dan bahkan bangkrut karena terdampak pandemi Covid-19.
Salah satu perusahaan yang bangkrut ialah OneWeb, yang juga merupakan salah satu startup andalan CEO Softbank, Masayoshi Son. OneWeb merupakan startup yang bergerak di bidang penyedia jasa internet. Selain itu, kerugian hampir US$10 miliar juga terjadi pada startup coworking space, WeWork, setelah tahun lalu batal melakukan penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO).
Masayoshi Son mengumumkan bahwa perusahaannya akan melakukan penjualan atau monetisasi aset sebesar US$41 miliar atau sekitar Rp665 triliun, sebagian untuk membiayai pembelian saham kembali (buyback). Pada akhir April, pihaknya telah menghabiskan ¥250 miliar untuk pembelian saham.
“Virus corona adalah krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya,” ungkap Masayoshi Son. Dalam kesempatan itu, Son juga mengatakan bahwa beberapa unicorn teknologinya tengah jatuh ‘ke lembah virus corona’.
Pandemi Covid-19 menyebabkan investasi Softbank berada di ujung tanduk. Selain OneWeb yang bangkrut dan WeWork yang merugi, perusahaan aplikasi ride-hailing Uber Technologies Inc juga dikabarkan perlu mengurangi 14% tenaga kerjanya pada awal bulan ini dan akan terus memangkas lagi ke depannya karena mobilitas yang menurun drastis selama pandemi.
Jack Ma Mundur dari Direksi Softbank
Bersamaan dengan pengumuman kerugian yang diderita oleh Softbank, Jack Ma juga dikabarkan akan meninggalkan posisinya sebagai dewan direksi Softbank. Jack Ma telah menjabat posisi tersebut selama 13 tahun terakhir dan akan secara resmi mengundurkan diri pada 25 Juni 2020.
Alasan pendiri raksasa e-commerce Alibaba ini mundur ialah keinginannya untuk lebih fokus pada aktivitas filantropi. Alasan yang sama juga mendasari mundurnya Jack Ma dari Alibaba pada bulan September 2019.
Kepergian Jack Ma menjadi momen bersejarah bagi Softbank, karena ia dan Masayoshi Son telah bekerja sama selama belasan tahun. Alibaba pun dianggap sebagai investasi Son yang paling sukses.