Pandemi Covid-19 memiliki pengaruh yang besar dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Mulai dari perusahaan besar hingga para pegiat ekonomi kecil di daerah merasakan dampaknya, terutama dari segi ekonomi. Tak sedikit pengusaha yang harus merumahkan sebagian pegawainya hingga yang paling parah sampai menutup usahanya. Masyarakat pun jungkir balik memutar otak untuk dapat bertahan dalam kondisi krisis ini.
Salah satu warga Madiun, Pipink, mencoba memulai inovasi baru dengan membuat BakulanAe. Bersama dengan 3 rekannya, Pipink membuat sebuah platform digital berbasis website yang memperjualbelikan barang-barang seperti sembako di daerah Madiun.
“Berawal dari saya sendiri, selain bekerja di kantor juga jualan beras. Disaat pandemi seperti ini, saya malah memikirkan pedagang dan petani lainnya yang mungkin masih belum paham betul teknologi, jangankan memasarkan dagangannya via online, terkadang WhatsApp saja masih ada yang belum punya,” ujar Pipink dikutip dari Liputan6com.
Untuk mensukseskan inovasinya ini, Pipink mendatangi para pedagang yang belum memahami teknik berjualan online dan menawarkan kerjasama untuk menjual dagangannya melalui situs BakulanAe. Namun situs ini juga terbuka untuk pelaku usaha yang sudah paham IT.
Platform ini diprioritaskan untuk warga Madiun dan sekitarnya. Harapan Pipink, BakulanAe dapat berperan memajukan Madiun dengan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui para pedagang kecil, pelaku usaha, dan UMKM.
Pipink menyadari bahwa menawarkan barang dagangan melalui marketplace belum terpikirkan oleh para pedagang konvensional atau pun petani. Kehadiran BakulanAe pun bertujuan untuk mengangkat ekonomi sekaligus memudahkan pendistribusian barang.
Sejak diluncurkan pada tanggal 17 Mei 2020, sudah terdapat 30 penjual yang bergabung dengan inisiatifnya sendiri, dan total terdapat 45 penjual yang menawarkan barang dagangannya. Marketplace lokal Madiun ini dapat diakses melalui laman BakulanAe.com.