Vision Fund yang didirikan pada tahun 2017 merupakan unit investasi Softbank dan merupakan bagian dari Softbank Group Corp. Perusahaan tersebut menjadi perusahaan investasi teknologi terbesar yang menyuntikkan dana ke startup di seluruh dunia. Sebagai contoh, beberapa perusahaan di Asia Tenggara yang mendapat suntikan dana dari Softbank ialah Tokopedia, Grab, Qerja, Dealoka, Alodokter, dan TechinAsia.
Saat ini Vision Fund dikabarkan akan melakukan pengurangan pegawai atau pemutusan hubungan kerja (PHK) secara massal. Sebelumnya, Vision Fund melaporkan kerugian sebesar Rp279 triliun karena adanya penurunan nilai dari startup yang mereka danai.
Menurut informan Bloomberg, yang meminta identitasnya dirahasiakan, pengurangan tersebut dikatakan bisa mencapai 10% dari total pegawai, kurang lebih mencapai 500 orang, dan akan dilakukan pada semua level organisasi perusahaan. Kantor pusat Vision Fund sendiri berada di London, dengan kantor operasional tambahan di Tokyo dan California.
Masayoshi Son, pendiri Softbank, telah mengubah industri teknologi dengan keberaniannya berinvestasi besar pada startup yang model bisnisnya belum terbukti. Namun pada tahun fiskal 2019 yang lalu, Softbank mencatat kerugian sebesar Rp 279 triliun. Terdapat beberapa startup yang bertanggung jawab terhadap kerugian tersebut, termasuk WeWork dan Uber Technologies Inc.
“Masuk akal jika Softbank memotong beberapa posisi di Vision Fund, karena saat ini mereka berada dalam situasi yang sangat sulit, bahkan mereka juga mungkin menargetkan pegawai yang bergaji tinggi untuk memotong biaya,” tutur Koji Hirai, kepala perusahaan penasihat M&A Kachitas Corp di Tokyo.
Vision Fund telah memasuki situasi sulit sejak WeWork gagal melantai di bursa saham tahun lalu, sehingga Softbank harus turun tangan untuk menyelamatkan startup co-working space tersebut. Saat ini Vision Fund mengelola 88 startup, tetapi Son memperkirakan 15 dari startup tersebut akan bangkrut.
Investasi yang disuntikkan Vision Fund terhadap 88 startup tersebut jumlahnya mencapai US$75 miliar. Namun kini nilai investasi tersebut anjlok menjadi US$69,9 miliar. Pada bulan Maret lalu, saham Softbank sempat anjlok. Walau kini sudah membaik, saham Softbank hanya naik sekitar satu persen di Tokyo trading.
Pandemi Covid-19 kemungkinan dapat terus menggerus Softbank. Beberapa perusahaan yang didanai Softbank, termasuk OYO, Uber, Zume, dan WeWork telah memangkas lebih dari 8.000 pegawai sejak awal tahun 2020.
(Indonesiatech)