Investasi pasti memiliki risiko, hanya bentuknya yang berbeda-beda. Seperti misalnya mata uang kripto yang selalu memiliki risiko diretas oleh orang lain, layaknya maling yang menggasak rumah penuh dengan uang.
Peretasan ini lah yang dialami oleh Coinsquare, bursa aset kripto dari Kanada. Sekelompok peretas ini mengaku telah memiliki informasi pribadi milik kurang lebih 5.000 pengguna Coinsquare dan mengatakan bahwa mereka akan menggunakan data ini untuk melakukan SIM swapping.
SIM swapping merupakan salah satu cara pengambilalihan akun, dengan cara meyakinkan operator seluler untuk mengubah nomor telepon korban dengan kartu SIM yang mereka miliki.
Prosesnya seperti ini, pertama peretas akan mencari informasi pengguna. Setelah itu mereka akan meminta operator untuk menukar SIM dengan berpura-pura sebagai korban yang kehilangan ponsel sekaligus SIM-nya. Tujuannya ialah mengalihkan semua pesan, panggilan, serta pesan otentikasi seperti kode OTP (one-time-password) ke kartu SIM yang dimiliki.
Para peretas ini mengatakan mereka akan menghasilkan lebih banyak uang melalui pertukaran SIM daripada menjual data.
Dilansir dari Vice, mereka mencoba memverifikasi data yang dimiliki oleh peretas, untuk mengetahui apakah mereka benar-benar meretas Coinsquare. Caranya ialah dengan mencoba mendaftar ke Coinsuqre menggunakan alamat email dan menelepon nomor yang tertera.
Hasilnya, alamat email tersebut tidak dapat digunakan karena sebelumnya sudah terdaftar. Nomor-nomor yang ditelepon pun mengonfirmasi bahwa mereka memiliki akun di Coinsquare.
Namun pihak Coinsquare menyangkal bahwa sistem mereka telah diretas. Coinsquare mengatakan bahwa data tersebut berasal dari seorang mantan karyawan yang memiliki akses untuk mencuri data.
Hal ini bertentangan dengan apa yang peretas katakan kepada Vice saat wawancara, bahwa mereka ingin mempermalukan Coinsquare yang mengaku sebagai bursa aset kripto Kanada yang paling aman, “Jelas itu bohong,” ujar peretas tersebut.