Pandemi Covid-19 tanpa terkecuali membuat hampir seluruh sektor bisnis Indonesia bergejolak, ada yang bertahan, ada pula yang harus gulung tikar. Sama pula halnya dengan startup, yang menjadi motor pada sektor teknologi Indonesia.
Seong-Yeow Ong, Head of Research, Technology & Innovation Maybank Kim Eng Group, menuturkan bahwa meski banyak startup masih berjuang menghadapi krisis ekonomi, bukanlah hal yang mustahil untuk mengalami pertumbuhan tahun ini. Ong memberi contoh salah satu startup Indonesia yang baru saja mendapat pendanaan seri F, yaitu Gojek.
“Kami melihat gambaran besarnya bahwa beberapa akselerator industri ini seperti Gojek yang baru saja menerima pendanaan baru,” tutur Ong.
Gojek memang baru saja mendapat pendanaan dari Facebook Inc. dan Paypal Holdings, dua investor terbarunya. Selain itu Google dan Tencent juga kembali menyuntikkan dana pada aplikasi yang dikenal dengan fitur GoRide dan GoPay-nya ini. Besaran suntikkan dana yang diterima Gojek, dilansir dari TechCrunch, mencapai US$ 3 miliar atau setara Rp 42 triliun.
Pendanaan yang diperoleh Gojek, menurut Ong, menandakan terdapatnya peluang pendanaan jangka panjang pada masa mendatang. Hal ini termasuk mereka yang berkecimpung dalam ekosistem ekonomi digital yang melibatkan Gojek dan aplikasi saingannya, Grab.
Dalam konferensi yang bertajuk ‘INVEST ASEAN 2020: Capitalizing on the Recovery from Lockdowns’ ini, analis dari Maybank Singapura, Malaysia dan Indonesia menunjukkan strategi investasi untuk investor di tengah pelonggaran lockdown secara bertahap di seluruh kawasan.
(Indonesiatech)