Fitur keamanan enkripsi end-to-end pada platform Zoom, nyatanya hanya akan diperuntukkan bagi pengguna Premium atau pelanggan berbayar saja. Hal tersebut diakui Zoom untuk mencegah penyalahgunaan aplikasi. CEO Zoom, Eric Yuan pun memberikan alasan di balik kebijakan tersebut.
Yuan juga menegaskan, kebijakan ini didasari dengan keinginan Zoom untuk bekerja sama dengan pihak penegak hukum.
“Kami tidak memberikan fitur keamanan itu kepada pengguna gratisan, karena kami ingin bekerja sama dengan FBI dan penegak hukum apabila terdapat penyalahgunaan aplikasi Zoom,” kata Yuan dalam sebuah pernyataan.
Lain daripada itu, keputusan Zoom ini kemudian menuai kritik dari sebagian pengguna yang melakukan protes melalui Twitter.
“Ingat hal itu cuma bisa didapatkan jika kalian mau membayar akun Zoom (akun premium), mereka dengan senang hati akan mengarahkan panggilan kalian ke FBI. Percuma sebagus apa enkripsinya jika tidak bisa diaktifkan,” kicau akun @0xcharlie.
“Awalnya rencana yang saya dengar Zoom akan meningkatkan keamanan dengan menambah enkripsi end-to-end, tetapi mengapa fitur tersebut hanya tersedia untuk pengguna akun berbayar (premium)?,” tulis akun @jenuhhveev.
Menanggapi beberapa kicauan tersebut, Alex Stamos selaku konsultan keamanan Zoom memberikan penjelasan mengenai kebijakan perusahaannya itu.
Dikutip dari TechCrunch, Jumat (5/6), Stamos mengaku bahwa saat ini Zoom kesulitan menyeimbangkan cara untuk meningkatkan privasi sekaligus mengurangi penyalahgunaan produknya.
Penyalahgunaan yang dimaksud adalah beberapa tindakan ilegal yang terjadi pada aplikasi Zoom beberapa waktu lalu, seperti ujaran kebencian dan konten eksploitatif anak.
“Apakah kebijakan ini akan menghilangkan semua penyalahgunaan? Tidak. Namun sebagian besar pelanggaran tersebut berasal dari pengguna layanan mandiri (gratis) dengan identitas palsu, tentunya hal ini akan menciptakan gesekan dan mengurangi bahaya,” tulis Stamos melalui kicauan di akun Twitter-nya, @alexstamos.
Meski demikian, menurut Jon Callas dari American Civil Liberties Union, langkah Zoom menghadirkan fitur keamanan hanya bagi pelanggan berbayar dinilai efektif untuk meminimalisir pengguna Zoom gratis yang melakukan tindakan iseng atau melanggar hukum.
(Indonesiatech)