Akhir Juni ini Miguel McKelvey, yang turut mendirikan startup coworking space WeWork akan mengundurkan diri. McKelvey memutuskan untuk keluar saat bisnis perusahaan mengalami ancaman eksistensial yang diakibatkan oleh pandemi Covid-19.
“Setelah 10 tahun, saya telah membuat salah satu keputusan paling sulit dalam hidup saya… pada akhir bulan ini, saya akan meninggalkan WeWork,” ujar McKelvey melalui juru bicara perusahaan.
McKelvey mendirikan WeWork bersama Adam Neumann pada tahun 2010 dan merupakan salah satu eksekutif terakhir yang tersisa di WeWork sejak SoftBank mengambil alih kendali tahun lalu.
Kepergian McKelvey membuat WeWork kini ditinggal oleh kedua pendirinya. Neumann sebelumnya berhenti menjabat sebagai CEO WeWork pada September 2019.
Startup yang menyediakan ruang kerja bersama ini telah memasuki masa sulit sejak gagal melantai di bursa saham pada tahun 2019 lalu. Kegagalan initial public offering (IPO) tersebut berujung pada menurunnya nilai valuasi perusahaan. Menurut CB Insight, valuasi WeWork sebelumnya mencapai US$47 miliar, dan kemudian anjlok menjadi US$6,94 miliar.
WeWork yang dikontrol oleh Softbank kini tengah melaksanakan rencana turnaround lima tahunan dan sedang mengguncang jajaran manajemen puncak di bawah Ketua Eksekutifnya, Marcelo Claure.
Claure, yang merupakan pegawai eksekutif dengan gaji tertinggi di Softbank ini, telah membawa beberapa eksekutif ke WeWork, termasuk CEO WeWork saat ini, Sandeep Mathrani. Jajaran manajemen puncak yang sebelumnya bekerja di bawah Neumann juga telah meninggalkan perusahaan.
Keluarnya McKelvey menandai akhir era bagi perusahaan coworking space ini. Sejak berdiri pada tahun 2010, WeWork telah berkembang ke lebih dari 100 kota di banyak negara, termasuk Indonesia, dan menyabet predikat sebagai salah satu perusahaan swasta paling berharga di Amerika Serikat.
(Indonesiatech)