Indonesia kini memiliki perusahaan modal ventura baru yang siap mendanai startup–startup teknologi, yaitu Orbit Fund. Perusahaan ini merupakan perusahaan modal ventura gabungan dari Kejora Capital, perusahaan modal ventura tanah air, dan SBI Holdings, perusahaan layanan finansial asal Jepang.
Orbit Fund memiliki komitmen dengan total US$ 30 juta atau setara Rp 420 miliar untuk pendanaan tahap awal. Pendanaan tahap awal yang dikucurkan Orbit Fund mulai dari Rp 2,8 miliar hingga Rp 42 miliar per investasi.
Pada 30 Juni 2020, Orbit Fund akan melakukan First Closing dengan para investornya, dan akan segera menyuntikkan dana tersebut ke perusahaan portofolionya. Sektor yang difokuskan oleh Orbit Fund antara lain edtech, healtech, consumer goods, agritech, fintech, dan online media.
“Orbit Fund hadir untuk startup Indonesia. Selain dukungan finansial, SBI Holdings dan Kejora memiliki pengalaman di lebih dari 25 negara lainnya, dan sumber daya serta insights lokal maupun regional untuk membangun startup teknologi di Indonesia. Dengan dukungan dari venture capital yang berpengalaman, kami percaya bahwa Orbit mampu menghasilkan dan membangun generasi startup yang makin kuat,” tutur Billy Boen, direktur Orbit Fund.
SBI Holdings telah mendukung perkembangan startup Indonesia sejak tahun 2011 lalu. Sejak tiga tahun lalu pun SBI Holdings telah aktif membina hubungan dengan Kejora saat melakukan co-investment pertamanya.
“Kami percaya bahwa akan banyak bermunculan inovasi-inovasi teknologi di Indonesia, dan Orbit Fund adalah pembaharuan komitmen kami untuk mempercepat pertumbuhan sektor teknologi di Indonesia,” ujar Yoshitaka Kitao, Presiden dan CEO SBI Holdings.
Beberapa startup yang pernah didanai SBI Holdings ialah Tokopedia, Investree, Ralali, Amartha, dan Taralite. Kini Orbit Fund siap membangun startup teknologi di Indonesia dengan dipimpin oleh Billy Boen dan Shunichi Keida, serta diperkuat oleh tim yang terdiri dari Leon Hermann, Yudi Anugrah, dan Richie Wirjan.