Merangkul Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), juga dengan Asosiasi Game Indonesia (AGI), Pemerintah bergerak cepat untuk memacu kembali industri game lokal. Langkah ini diambil untuk meningkatkan jumlah pangsa pasar di dalam negeri.
Hari Santosa Sungkari selaku Deputi Infrastruktur Kemenparekraf mengatakan, Kemenparekraf dan AGI telah menyiapkan dua langkah strategi. Pertama, memperkuat persebaran game buatan lokal melalui acara digital serta kerja sama dengan influencer dalam negeri sebagai upaya meningkatkan daya saing tersebut.
“Salah satu acara terdekat adalah Baparekraf game Prime yang akan diselenggarakan pada Juli 2020,” kata Hari, Senin (8/6).
Langkah kedua, membuka pintu lebar bagi pengembang game lokal untuk menembus pasar global melalui acara-acara yang berskala internasional. Hari mengharapkan, game buatan lokal dapat menggaungkan nama di ranah global sebelum merebut pasar lokal.
Cipto Adiguno selaku Presiden AGI menambahkan, asosiasi menargetkan pangsa pasar industri game lokal tahun ini dapat tumbuh dibandingkan dengan tahun lalu.
“Tahun ini, AGI berharap pangsa pasar game buatan lokal bisa mencapai 1 persen dari sebelumnya 0,4 persen. Meski nampak seperti langkah kecil menuju target 2025, yakni 20 persen, kami memperkirakan peningkatan akan terjadi secara eksponensial ke depannya,” kata Cipto.
Menurut data Newzoo tahun lalu, dari total pendapatan industri game di Tanah Air yang mencapai Rp.12 triliun, kontribusi game buatan lokal hanya 0,4 persen.
(Indonesiatech)