Berakhirnya masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di beberapa daerah menandakan masa transisi untuk memasuki fase new normal. Selama masa PSBB kemarin, layanan transportasi dibatasi untuk menekan penyebaran virus corona. Salah satu yang dibatasi ialah layanan ojek online untuk mengangkut penumpang.
Kini saat memasuki fase new normal, startup transportasi online Gojek mengaktifkan kembali layanan GoRide untuk mengangkut penumpang. Namun hal ini juga disertai dengan uji coba inovasi baru, yakni penggunaan partisi pada layanan GoRide.
Kementrian Perhubungan (Kemenhub) sebelumnya telah mengeluarkan anjuran supaya pihak aplikator, Gojek dan Grab, menyediakan sekat untuk memberi batas antara pengemudi dan penumpang. Hal ini tertuang dalam surat edaran pedoman teknis operasional moda transportasi darat selama masa pandemi Covid-19.
“Visi kami sama (dengan pemerintah),” ujar Monita Moerdani, SVP Transport Marketing Gojek, saat menyatakan bahwa uji coba yang dilakukan Gojek selaras dengan anjuran Kemenhub.
Sebelum membagikan partisi kepada ratusan ribu mitra pengemudi di tanah air, Gojek ingin terlebih dulu memastikan bahwa penggunaan partisi ini aman untuk pengemudi dan juga penumpang.
“Bagi kami penting, sebelum ini menjadi standar baru, harus dipastikan ini paling aman. Maka dari itu, kami uji coba dulu. Kami bekerja sama dengan produsen sekat pelindung yang ahli di bidang ini,” tutur Monita.
Selama masa uji coba, pihak Gojek membagikan partisi kepada ratusan mitra secara gratis. Jika sudah teruji keamanan dan efektivitasnya, maka partisi akan dibagikan kepada seluruh mitra Gojek tanpa pungutan biaya tambahan.
Untuk mendukung mitra yang beraktivitas pada masa new normal, decacorn tanah air ini juga menyediakan 130 Posko Aman Gojek. Mitra pengemudi dapat memperoleh healthy kit (masker dan hand sanitizer), mengecek suhu tubuh mereka, serta dilakukan penyemprotan disinfektan untuk kendaraannya.
Sebelumnya Gojek juga telah menyediakan partisi untuk layanan taksi online, GoCar. Saat ini partisi tersebut sedang dalam proses distribusi untuk 15 ribu armada di 16 kota utama.
Budi Setiyadi, Direktur Jenderal Perhubungan Darat, mengatakan bahwa penyediaan partisi sifatnya bukan mandatori dari Kemenhub, melainkan sebagai saran untuk meningkatkan kembali kepercayaan masyarakat.
Posko Aman yang didirikan Gojek selaras dengan instruksi Kemenhub terkait dengan penerapan protokol kesehatan untuk layanan ojek online. Selain mengharuskan pengemudi mengenakan jaket, helm, masker, dan sarung tangan, Budi juga mengimbau agar penumpang membawa helm sendiri jika hendak menggunakan layanan ojek online.