• About
  • Contact
  • Advertise
  • Privacy Policy
Kabar Terbaru dari Dunia Teknologi dan Startup Indonesia
  • Startup
  • Market
  • investor
  • Kripto
  • Gadget
  • Fintech
  • Kebijakan
  • E-sport
  • Opini
No Result
View All Result
  • Startup
  • Market
  • investor
  • Kripto
  • Gadget
  • Fintech
  • Kebijakan
  • E-sport
  • Opini
No Result
View All Result
Kabar Terbaru dari Dunia Teknologi dan Startup Indonesia
No Result
View All Result
Home investor

Baru Berusia 5 Bulan, Startup Ula Terima Pendanaan Rp 148 Miliar

Kamis - 11 Juni, 2020
0 0
Baru Berusia 5 Bulan, Startup Ula Terima Pendanaan Rp 148 Miliar

Ula, aplikasi marketplace distribusi dan kredit bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), meraup pendanaan tahap awal sebesar Rp148 miliar | Foto: Google Play Store

Share on FacebookShare on Twitter

Perusahaan rintisan Ula yang merupakan aplikasi marketplace bagi UMKM, baru saja memperoleh pendanaan tahap awal sebesar US$10,5 juta atau setara Rp148 miliar. Pendanaan ini dipimpin oleh Sequoia India dan Lightspeed India.

Investor lain berpartisipasi dalam pendanaan putaran pertama ini ialah SDMV, Quona Capital, Saison Capital, Alter Global, serta Rahul Mehta dan Udaan.

ArtikelTerkait

Kumpulkan Pendanaan Seri A US$ 20 Juta, Ula Siap Kembangkan Layanan

Investor Hendak Ambil Alih, TikTok Dihargai Rp 732 Triliun

Dampak Pandemi, E-Commerce Fashion Sorabel Gulung Tikar

Ula yang diluncurkan pada Januari 2020 lalu merupakan e-commerce marketplace B2B multi-kategori yang menyediakan produk dan modal usaha untuk pemilik UMKM.  Dengan menggabungkan teknologi, peralatan ritel modern dengan biaya yang rendah, Ula dapat memberikan varian produk dengan harga yang terjangkau.

Pelaku usaha ritel di Indonesia, sama seperti di Asia pada umumnya, masih didominasi oleh ritel tradisional. Para pemilik toko kelontong ini tahu cara menjalankan bisnis mereka dengan cara yang hemat biaya. Namun mereka masih menghadapi tantangan dalam memperoleh modal usaha dan sumber persediaan.

“Toko kelontong mungkin perlu mendapatkan persediaan barang dari sumber grosir atau distributor berbeda yang jumlahnya mencapai 50 setiap minggunya, dan kadang memesan dalam jumlah besar untuk mendapatkan harga yang lebih baik, bahkan ketika mereka tidak membutuhkan jumlah besar seperti itu,” kata Derry Sakti, co-founder Ula.

Kini Ula memprioritaskan bisnisnya pada sektor FMCG (fast moving consumer goods) dan sembako yang merupakan sektor paling mendasar. Terlebih dalam kondisi pandemi ini, banyak rantai pasok tradisional yang terkendala.

“70-80% pelaku usaha ritel di negara berkembang seperti Indonesia harus menghadapi kondisi rantai pasok, stok barang, dan modal usaha yang tidak efisien. Ula memiliki tim yang sangat berpengalaman dari berbagai perusahaan e-commerce, retail dan fintech terkemuka, baik di dalam maupun di luar negeri, dan kami sangat senang untuk dapat menjadi mitra mereka sejak dini di awal perjalanan ini,” tutur Abheek Anand, Managing Director, Sequoia India.

Ula saat ini masih dalam versi private beta dan sebagian besar beroperasi di area Jawa Timur. Selama setahun ke depan, Ula berencana untuk memperluas operasinya ke seluruh Jawa dan menambah kategori produk seperti pakaian dan elektronik.

Sejak diluncurkan, Ula menyebutkan bahwa bisnisnya sudah tumbuh sebesar 10 kali lipat. Meski berada dalam kondisi pandemi, Ula mengungkapkan bahwa pada bulan Mei lalu banyak toko yang membeli dalam jumlah lebih besar dibanding pembelian yang mereka lakukan pada awal tahun.

(Indonesiatech)

 

Tags: e-commerce startupsQuona CapitalSaison CapitalSDMVsequoiaUla
Next Post
Potensi Industri Blockchain di Tengah Pandemi Covid-19

Potensi Industri Blockchain di Tengah Pandemi Covid-19

Instagram Feed

  • 10 Tren Teknologi Startup Versi Menristek Menteri Riset dan Teknologi Menristek Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional BRIN Bambang PS Brodjonegoro memprediksikan akan ada 10 tren teknologi yang akan berkembang saat periode kenormalan baru new normal mendatang Bambang menyampaikan sepuluh tren teknologi tersebut akan menjadi peluang bisnis yang menjanjikan bagi perusahaan rintusan atau startup Indonesia Selengkapnya kunjungi indonesiatech id https bit ly 2zB2bGd startupteknologi menristek
  • Indonesia Pasar Potensial untuk Investor P2P Lending Asing Jumlah pemberi pinjaman lender asing yang menyalurkan pinjaman melalui fintech peer to peer P2P lending pada bulan April 2020 tercatat mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya Berdasarkan data dari Otoritas Jasa Keuangan OJK jumlah rekening lender asing pada bulan April 2020 jumlahnya mencapai 3 837 rekening Tumbur Pardede Kepala Bidang Kelembagaan dan Humas Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia AFPI mengatakan bahwa kemudahan berinvestasi sebagai lender melalui platform P2P menjadi salah satu alasan pasar P2P lending Indonesia banyak dilirik lender asing Selengkapnya kunjungi indonesiatech id https bit ly 2zEUWgu indonesia investor p2plending fintech
  • YLKI Akses Data Kemendagri untuk Pinjaman Online Lewati Batas Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementrian Dalam Negeri baru-baru ini membuka akses data kependudukan pada sejumlah perusahaan teknologi finansial fintech yang memiliki layanan pinjaman online Rio Priambodo Staf Bidang Pengaduan dan Hukum Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia YLKI menanggapi berita tersebut dan menyampaikan bahwa dibukanya akses data kependudukan dan catatan sipil dukcapil kepada perusahaan fintech merupakan sebuah langkah yang sudah melewati batas Selengkapnya kunjungi indonesiatech id https bit ly 2YHPAta ylki kemendagri pinjamanonline fintech
  • Kejora Ventures Prediksi Startup Fintech Indonesia Tumbuh Saat Pandemi Kejora Ventures merupakan perusahaan modal ventura venture capital asal Indonesia yang baru-baru ini memiliki anak perusahaan yaitu Orbit Fund Perusahaan baru ini merupakan bentuk kerjasama antara Kejora Ventures dan SBI Holdings perusahaan layanan finansial asal Jepang Richie Wirjan VP of Investment Kejora-SBI Orbit Fund diwawancarai CNBC Indonesia perihal peluang pertumbuhan startup di tengah pandemi Covid-19 Selengkapnya kunjungi indonesiatech id https bit ly 2Y6z1YI kejoraventures startup fintech orbitfund
  • Hadapi Krisis Softbank Keluarkan Rp 42 triliun untuk Buyback Saham Sejak awal Maret 2020 Softbank telah mengumumkan rencana perusahaan untuk membeli kembali buyback sahamnya sendiri senilai US 4 7 miliar atau setara Rp66 triliun pada Maret 2021 Langkah ini dilakukan untuk meningkatkan kembali harga saham setelah portofolio investasi Softbank mengalami penurunan valuasi Perusahaan yang melakukan buyback saham akan menggunakan dana yang dimiliki untuk berinvestasi membeli saham perusahaannya sendiri dari publik Jika jumlah kepemilikan saham publik dalam perusahaan makin kecil maka likuiditas perusahaan akan tetap terjaga Selengkapnya kunjungi indonesiatech id https bit ly 3d6naOA krisis softbank saham portofolio investasi
  • Pandemi Covid-19 Mandiri Capital Hindari Startup yang Bakar Uang Pandemi Covid-19 yang sedang terjadi sekarang ini nampaknya tidak menghentikan para investor untuk menyuntikkan dana kepada perusahaan-perusahaan rintisan Seperti contohnya Gojek yang mendapat suntikan dana dari Google Facebook Paypal dan startup Hotel Kapsul Bobobox yang mendapat pendanaan dari Horizon Ventures dan Alpha JWC Wawancara yang dilakukan CNBC Indonesia dengan Eddi Danusaputro CEO Mandiri Capital Indonesia MCI membahas strategi pendanaan MCI di masa pandemi Edi menyatakan bahwa sebagai sebuah perusahaan modal ventura MCI harus memperhatikan time horizon utamanya untuk memperkirakan jangka waktu investasi MCI sendiri mengkategorikan perusahaannya sebagai long time investor Selengkapnya kunjungi indonesiatech id https bit ly 30JMd7F covid19 mandiri capital startup
No Result
View All Result

Twitter Timeline

Populer

  • Prediksi 5 Inovasi Fintech yang Akan Unggul Pada 2021

    Prediksi 5 Inovasi Fintech yang Akan Unggul Pada 2021

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rewang, Aplikasi Penyedia Jasa ART Pertama di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pandemi Covid-19, Transaksi Keuangan Digital Perbankan dan Fintech Meningkat Pesat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pameran Virtual, Tren New Normal dari Startup EventXtra

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Indies Capital Optimis Investasi pada Startup Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Terkini

  • Keamanan Data Harus Jadi Prioritas dalam Rencana Merger Gojek dan Tokopedia
  • Amartha Terima Pendanaan 696 Miliar untuk Bantu UMKM Perempuan
  • Mundur dari Kursi CEO Amazon, Jeff Bezos Tegaskan Tidak Pensiun
  • Dorong Transformasi Digital, Kominfo Susun Peta Jalan Indonesia Digital 2024
  • Kumpulkan Pendanaan Seri A US$ 20 Juta, Ula Siap Kembangkan Layanan
Indonesia Tech

© 2020 indonesiatech.id - All Rights Reserved

Navigate Site

  • About
  • Contact
  • Advertise
  • Privacy Policy

Follow Us

No Result
View All Result
  • Startup
  • Market
  • investor
  • Kripto
  • Gadget
  • Fintech
  • Kebijakan
  • E-sport
  • Opini

© 2020 indonesiatech.id - All Rights Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In