MRT Jakarta bersama beberapa perusahaan startup akan melakukan strategi bisnis baru untuk mengembangkan ekosistem digital. Ekosistem digital ini akan dikembangkan melalui fasilitas-fasilitas milik MRT Jakarta melalui program bernama ‘MRTJ accel’.
Di era normal baru, MRT Jakarta akan mengubah model bisnisnya yang sebelumnya hanya berbasis pada pendapatan penjualan tiket, akan merambah pada pendapatan dari penjualan nontiket.
“Jadi kami mengajak startup lokal untuk berkolaborasi dengan MRTJ dengan mengembangkan ekosistem digital di sepanjang fasilitas MRT Jakarta dan kawasan TOD (Kawasan terintegrasi) MRT Jakarta,” kata William Sabandar, Direktur Utama MRT Jakarta dalam paparannya terkait strategi bisnis MRT Jakarta menyongsong normal baru dalam sebuah webinar, Jakarta, Kamis (11/6).
William juga mengatakan, program ini saling menguntungkan bagi kedua pihak. Bagi startup, mereka dapat mengembangkan bisnis pakai fasilitas MRTJakarta, sedangkan bagi MRT Jakarta, akan mendapatkan pendapatan dari selain bisnis utama.
Perusahaan startup adalah perusahaan yang terbilang baru dan berbasis digital sehingga masih membutuhkan banyak pengembangan untuk menghasilkan keuntungan sekaligus muncul dengan pesat beriringan dengan perkembangan teknologi.
MRT Jakarta menilai, keberadaan perusahaan startup ini adalah peluang yang dapat membantu pendapatan dari penjualan nontiket.
William juga mengatakan, perusahaan startup yang ingin terlibat dalam program ‘MRTJ accel’ itu dapat mendaftarkan perusahaannya secara daring ke situs accel.jakartamrt.co.id yang telah dibuka sejak 8 Juni lalu hingga nanti 10 Juli 2020 mendatang.
Jika berhasil melewati proses seleksi, nantinya para tim dari perusahaan startup itu akan mendapatkan pelatihan dari para pendiri startup yang sudah terkenal seperti BukaLapak serta BeliMobilGue.
“Mungkin pada Agustus-September 2020, kita sudah bisa lihat hasilnya di fasilitas-fasilitas MRT karya dari para startup terpilih,” tutur William.
(Indonesiatech)