Startup besutan Kemenperin bernama MAPID berhasil menciptakan inovasi yang mampu memetakan kebutuhan alat pelindung diri (APD) di Indonesia. MAPID adalah salah satu finalis program Startup 4 Industry Kemenperin.
MAPID yang merupakan perusahaan rintisan asal Bandung menciptakan inovasi tersebut melalui pembuatan Platform GEO MAPID. Temuan tersebut dapat dimanfaatkan untuk memetakan kebutuhan alat pelindung diri (APD) di Indonesia.
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Gati Wibawaningsih mengatakan, Kemenperin proaktif mendorong startup agar berperan dalam upaya penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia.
“Keunggulan MAPID adalah memanfaatkan gabungan geospasial dan internet of things menjadi sebuah platform berbasis peta yang dapat diintegrasikan dengan berbagai macam sensor untuk memonitor secara otomatis,” ujar Gati dalam keterangan resmi, Kamis (11/6).
Sedangkan CEO MAPID, Bagus Imam Darmawan mengatakan, platform GEO MAPID merupakan perangkat lunak cloud computing yang menjadi solusi layanan dalam pengembangan Sistem Informasi Geografis untuk mengumpulkan, mengelola, memvisualisasikan, dan menganalisis data geospasial.
Teknologi ini bisa melihat posisi pemetaan dan penginderaan ekosistem terintegrasi untuk semua orang yang tidak memerlukan keahlian dalam GIS atau Teknik Tata Ruang. Teknologi tersebut juga dapat digunakan oleh siapa saja.
“Melalui inovasi ini, masyarakat dapat melihat distribusi APD dengan mudah pada tampilan peta. Sehingga, dapat melihat daerah mana saja kebutuhannya sudah terpenuhi dan daerah yang masih membutuhkan APD dapat tersampaikan dengan jelas,” kata Bagus.
Adapun data yang disajikan dalam bentuk tiga dimensi yang bakal mudah dipahami masyarakat. Saat ini, MAPID telah bekerja sama dengan Yayasan Dokter Peduli (doctorSHARE) untuk bisa memetakan kebutuhan APD di Indonesia.
Lain dari pada itu, MAPID akan membantu tim doctorShare untuk lebih memahami kebutuhan dan prioritas APD sampai lebih dari 200 fasilitas medis di Indonesia.
Agus Gumiwang Kartasasmita dari Menteri Perindustrian mengatakan, keberadaan startup seperti MAPID menjadi bagian penting dalam penerapan inovasi teknologi digital, terutama dalam kesiapan memasuki era industri 4.0.
Menperin juga meminta kepada startup di Indonesia untuk mampu menghasilkan teknologi digital yang aplikatif dan solutif bagi peningkatan produktivitas dan daya saing industri kecil menengah (IKM).
“Terutama untuk dimanfaatkan di lini manajerial, produksi, maupun pemasaran,” tutur Agus.
(Indonesiatech)