Pandemi Covid-19 yang sedang terjadi sekarang ini nampaknya tidak menghentikan para investor untuk menyuntikkan dana kepada perusahaan-perusahaan rintisan. Seperti contohnya Gojek yang mendapat suntikan dana dari Google, Facebook, Paypal, dan startup Hotel Kapsul Bobobox yang mendapat pendanaan dari Horizon Ventures dan Alpha JWC.
Wawancara yang dilakukan CNBC Indonesia dengan Eddi Danusaputro, CEO Mandiri Capital Indonesia (MCI), membahas strategi pendanaan MCI di masa pandemi. Edi menyatakan bahwa sebagai sebuah perusahaan modal ventura, MCI harus memperhatikan time horizon, utamanya untuk memperkirakan jangka waktu investasi. MCI sendiri mengkategorikan perusahaannya sebagai long time investor.
Di tengah pandemi ini, MCI harus beradaptasi dengan keadaan. Seperti misalnya mengubah cara berpikir untuk melakukan uji tuntas (due diligence), yang merupakan sebuah proses penelusuran terhadap perusahaan rintisan sebelum ada keputusan untuk pendanaan.
MCI kini lebih selektif dalam memilih startup untuk dimasukkan ke dalam portofolionya.
“Salah satunya contohnya kita sudah tidak terlalu friendly terhadap startup yang strategi utamanya adalah melakukan pembakaran uang (cash burning). Di saat sekarang dimana modal sudah berkurang, itu bukan strategi yang tepat menurut saya,” tutur Edi.
Model bisnis sebuah startup juga menjadi salah satu pertimbangan MCI. Hal ini menjadi penting karena model bisnis yang dijalankan tentu berkelindan dengan strategi perusahaan untuk mendapat revenue dan memperoleh keuntungan (profitability).
Hal terakhir yang tidak kalah penting ialah pengelolaan keuangan perusahaan tersebut. Menurut Edi, akan menjadi sebuah masalah jika misalnya sebuah perusahaan hanya memiliki sisa uang untuk beroperasi selama tiga bulan ke depan.
Sebuah perusahaan sudah sewajarnya menyiapkan strategi untuk dapat bertahan lebih lama. Maka dari itu, perusahaan harus benar-benar menghemat burn rate supaya bertahan setidaknya selama 12 hingga 18 bulan ke depan.
“Fundraising di saat pandemi itu susah. Fundraising untuk mendpatkan investasi dari venture capital atau korporasi di saat lagi pandemi susah karena perusahaan dari luar negeri susah datang ke Indonesia untuk melakukan due diligence,” tutur Edi menjelaskan pentingnya pengelolaan keuangan startup di tengah pandemi.
MCI saat ini sedang menunda proses penjajakan pendanaan untuk dua startup. Sebelumnya MCI mengatakan bahwa mereka sedang mencari startup fintech yang akan didanai, terutama startup yang bergerak pada bidang remittance dan insurtech.