Pandemi Covid-19 menjadi kendala bagi hampir semua sendi perekonomian tak terkecuali pengusaha startup bidang teknologi. Oleh sebab itu, Shopee membagikan strategi bertahan di tengah corona bagi startup.
Pandu Patria Sjahrir, Presiden Komisaris SEA Group Indonesia menilai, bahwa tidak semua perusahaan rintisan akan mudah beradaptasi di kondisi krisis ekonomi seperti sekarang ini. Menurut Pandu, hampir 99 persen founder startup belum pernah menghadapi krisis termasuk virus corona.
“Hampir 99 persen si founder (startup) belum pernah melewati krisis. Baik itu krisis tahun 2008, apalagi krisis 98. [Setiap startup] perlu mengatur pengelolaan uang kas dengan baik terutama di saat kondisi pandemi virus Covid-19,” jelas
Pandu melalui sebuah diskusi virtual, Jumat (12/6).
Menurut Pandu, terdapat tiga hal yang dapat dilakukan startup untuk bertahan di tengah pandemi virus corona, terutama saat mulai memasuki era normal baru. Pertama, perusahaan harus memahami jika ada perubahan yang terjadi pada sektor bisnisnya.
“Untuk mendapatkan pandangan terkait dampak pandemi terhadap bisnis dari berbagai sisi, startup harus berdiskusi dengan para pakar, kompetitor, maupun stakeholder. Apapun bisnis Anda, coba lihat bagaimana perubahan itu akan memberikan efek pada bisnis Anda yang terkait,” ujar Pandu.
Kedua, startup harus beradaptasi dengan struktur organisasi perusahaan. Pandu mengatakan, perusahaan perlu melihat lebih seksama terkait dampak virus corona dari sisi sumber daya manusia (SDM), modal dan alokasi dana perusahaan.
Ketiga, setelah startup mengetahui arah bisnisnya, maka perlu mencari tahu siapa para investor yang tepat dan berapa jumlah pendanaan yang mereka butuhkan untuk menjalankan perubahan dalam bisnisnya.
“Misalnya, startup butuh 10 [investor], saya cari ke semuanya karena belum tentu semua itu orang yang tepat. Jadi bagaimana memilih investor [yang tepat] itu juga sangat penting,” ungkap Pandu.
(Indonesiatech)