Kejora Ventures merupakan perusahaan modal ventura (venture capital) asal Indonesia yang baru-baru ini memiliki anak perusahaan, yaitu Orbit Fund. Perusahaan baru ini merupakan bentuk kerjasama antara Kejora Ventures dan SBI Holdings, perusahaan layanan finansial asal Jepang.
Richie Wirjan, VP of Investment Kejora-SBI Orbit Fund, diwawancarai CNBC Indonesia perihal peluang pertumbuhan startup di tengah pandemi Covid-19.
Richie menilai bahwa perusahaan startup tidak boleh hanya fokus pada sisi ‘online’, tetapi juga harus memperhatikan sisi ‘offline’ dalam suatu masyarakat. Karena bagaimana pun juga, masih ada sebagian masyarakat yang berinteraksi secara offline.
Meski sebagian masyarakat sudah mengalami transisi menjadi masyarakat online, perusahaan harus dapat mencari cara untuk dapat menjangkau pangsa pasar offline dalam masyarakat.
Pandemi Covid-19 yang tengah berlangsung saat ini turut menggoyahkan perekonomian di berbagai sektor. Namun Richie melihat bahwa peluang startup pada bidang teknologi finansial (finteh) memiliki potensi yang sangat besar untuk terus berkembang.
“Indonesia cukup besar dan para pelaku startup terus bertambah, dukungannya yang harus di-support. Maka dari itu Kejora Orbit bisa support bukan hanya soal uang, tapi bicara soal ekosistem, network dari Kejora, network dari SBI yang bisa support startup ini untuk bisa bertumbuh,” tutur Richie.
Berbicara mengenai fintech, sebuah perusahaan akan menghadapi risiko kerugian. Seperti misalnya startup fintech pinjaman online yang turut menyumbang tumpukan kredit macet atau non-performing loan.
Per Maret 2020 lalu, statistik fintech P2P lending yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan, menyebutkan bahwa tingkat kredit macet telah mencapai 4,22 persen. Catatan kredit macet pada tahun 2020 ini menjadi yang tertinggi sejak Januari 2018.
Sebagai investor pada tahap awal, untuk melihat kelayakan suatu produk maka Kejora Orbit akan kembali kepada founder dari perusahaan itu sendiri.
“Kejora Orbit kan fokus di early stage, kita investasi mulai dari US$20 – US$3 juta. Untuk perusahaan di skala seed sampai stage A kita lihat sebetulnya founder-nya ini seperti apa. Karena pada tahap early stage bukan bicara soal bisnisnya, tapi kita bicara soal founder-nya,” ujar Richie.
Pihak investor perlu memastikan kejelasan misi yang hendak dijalankan oleh sang founder. Kemudian kedepannya Kejora Orbit akan menjadi partner perusahaan yang turut memberi evaluasi sebagai bentuk dukungan, selain dalam bentuk uang.
Richie melihat bahwa startup di bidang fintech, seperti misalnya sektor P2P lending, masih akan terus bermunculan. Segmentasi pasar di Indonesia menurut Richie masih sangat luas dan beragam, hal tersebut memberi banyak ruang bertumbuh untuk startup.