Kegiatan E-sport di Indonesia masih terus mengalami peningkatan. Awalnya, E-Sport hanya dipandang sebagai permainan digital kini mulai memiliki potensi untuk menjadi sebuah profesi yang menjanjikan. Melihat peluang tersebut, Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi mulai merangkul para gamers kota Perwira. Tiwi membuka dialog dengan puluhan komunitas E-sport lokal di gedung Andrawirna Convention Center kompleks Owabong, Minggu (02/08).
Pada pertemuan tersebut Tiwi mengatakan, pihaknya akan mulai bergerak membina bibit muda atlet E-sport. Senada dengan mandat Presiden Jokowi yang juga ingin memperhatikan E-sport. Esport dikatakan mampu menambah warna pada industri kreatif Indonesia.
“Kita pastikan cabang esport SEA Games tahun depan atlet dan playernya berasal dari Purbalingga. Anak-anak muda kita terbukti sudah banyak mewarnai dan menjuarai berbagai kompetisi esport di tanah air,” kata Tiwi.
Menurut Tiwi, game seperti Mobile Legend hingga Player Unknown’s Battlegrounds Mobile (PUBGM), jika dibina dengan baik nantinya akan melahirkan bibit atlet esport profesional masa depan dari Kota Perwira. Oleh karenanya, Tiwi berkomitmen untuk menyusun sejumlah program pelatihan serta mengadakan ajang kompetisi bagi para gamers di Purbalingga.
“Apalagi sekarang hampir semua anak muda itu main game online, populasinya terus bertambah, bahkan sampai ke pelosok desa juga main game,” jelasnya.
Tiwi menambahkan, saat ini sedang berlangsung kompetisi yang tengah digarap yakni Liga Ngapak, kompetisi bagi pemain PUBGM yang berlangsung sejak bulan Juli hingga September. Peserta Liga Ngapak berjumlah lebih dari 800 orang yang berasal dari lima kabupaten yakni Banyumas, Purbalingga, Cilacap, Kebumen dan Banjarnegara.
“Pada akhir tahun ini, dalam rangkaian hari jadi Kabupaten Purbalingga akan ada Bupati Cup. Player terbaik akan kami bina dan dampingi. Dinporapar nanti beri perhatian khusus. Teman-teman sudah biasa menang di kompetisi lokal di berbagai daerah, sudah saatnya berbicara di kancah yang lebih tinggi,” ujar Tiwi.
Salah satu atlet E-sport Purbalingga Rezqa Putra mengatakan dirinya merasa bangga karena pemerintah daerahnya tinggal akhirnya mengakui keberadaan para gamers. Menurut Rezqa, selama ini E-sport selalu diremehkan. Masyarakat terutama orang tua banyak yang masih menganggap game online hanya membawa dampak buruk kepada anak.
“Anak-anak jadi malas belajar, tiap hari cuma main game terus. Tapi zaman sudah berubah, semoga dengan momentum ini, para gamers lebih terarah dan dapat menjadi prestasi bagi kami,” kata Rezqa.
Rezqa sendiri merupakan lead di tim Alchmist untuk permainan PUBGM dan MeID untuk permainan Mobile Legend. Timnya tersebut pernah berhasil menjadi finalis dalam ajang Piala Gubernur Jawa Tengah dan berduel dengan Ganjar Pranowo dalam fun match.
(Indoneisatech)