Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menggaet perusahaan operator layanan telekomunikasi seluler demi meningkatkan kualitas layanan telekomunikasi. Hal itu dilakukan seiringan dengan bertambahnya aktivitas masyarakat yang mulai menggunakan layanan telekomunikasi dan layanan telemedicine selama pandemi.
Ahmad M. Ramli selaku Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika menyatakan, Kominfo sudah membentuk sebuah tim untuk memantau kualitas layanan selama kebijakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa-Bali.
“Dalam keadaan darurat seperti saat ini, kami tetap menurunkan tim. Karena tim ini masuk ke dalam sektor esensial untuk mengukur quality of service di lapangan,” ujar dia dalam Webinar Ayo Dukung Peredaran Kartu Perdana dalam Keadaan Tidak Aktif, dari Jakarta, Kamis (08/07).
Dirjen Ramli menambahkan, penggunaan smartphone saat sudah menjadi alat yang multifungsi.
“Tidak hanya menjadi alat komunikasi, dia sudah menjadi alat komunikasi dengan rumah sakit secara digital, sudah menjadi alat kehidupan sosial, ekonomi, berbelanja, melakukan transaksi perbankan dan lain-lain. Jadi inilah sebetulnya esensi dari perkembangan-perkembangan yang kita lakukan terus,” kata dia.
Dirjen PPI Kementerian Kominfo menyontohkan upaya dari Kementerian Kesehatan yang melakukan kerja sama dengan platform telemedicine seperti Halodoc.
“Bayangkan kalau mereka itu (pasien Covid-19) yang jumlahnya sudah makin besar ini harus ke rumah sakit. Oleh karena itu, pendekatan telemedicine dengan menggunakan jaringan internet ini luar biasa, membuat mereka tetap di rumah, tetapi merasa dipantau terus 24 jam oleh dokter,” tambah Ramli.
Melalui aplikasi telemedicine, pasien Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri di rumah kapan saja bisa berkonsultasi dengan dokter, baik konsultasi untuk resep obat hingga membeli obat di Apotek dengan menggunakan platform digital seperti Gojek untuk kemudian diantarkan ke rumah.
(Indonesiatech)
Komentar