Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengatakan, Satelit Republik Indonesia (SATRIA) akan beroperasi pada kuartal III 2023. Menkominfo Johnny G. Plate menjelaskan, peluncuran satelit ini bertujuan untuk mendukung pembangunan transformasi digital di Indonesia yang mana hal tersebut merupakan instruksi langsung Presiden Joko Widodo.
Hal tersebut disampaikan saat acara penandatanganan kerja sama dimulainya konstruksi Satelit Multifungsi Republik Indonesia (SATRIA) antara PT Satelit Nusantara Tiga (SNT) dengan perusahaan asal Perancis, Thales Alenia Space (TAS) di Jakarta, Kamis (3/9).
Proyek yang dimulai sejak tahun 2017 ini memiliki nilai dari kontrak konstruksi satelit Satria ini sebesar USD 550 juta atau setara Rp 8 triliun. Dalam penandatanganan tersebut, Adi Rahman Adiwoso selaku Direktur Utama SNT menyebutkan, SATRIA punya spesifikasi high throughput satellite (HTS) yang dibutuhkan Indonesia.
Adi juga menyampaikan bahwa satelit SATRIA ini menggunakan skema pembiayaan Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dengan masa konsensi selama 15 tahun, yakni selama satelit beroperasi.
Adapun hingga Juni 2021, proses perakitan satelit SATRIA sudah mencapai 26,3%. Nantinya, dengan menggunakan satelit ini ditargetkan menambah 150.000 titik layanan publik sehingga total dari keseluruhan titiknya bisa mencapai 501.112 titik.
(Indonesiatech)
Komentar