Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) berikan dukungan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam menjaga ruang digital agar pelaksanaan Pemilihan Umum berlangsung dengan baik dan sehat. Menkominfo Johnny G. Plate menyatakan, pihaknya telah menyiapkan dukungan teknologi informasi, tim keamanan siber dan penangkal konten negatif.
“Kominfo mendukung ruang digital yang sehat. Tidak saja pada saat penyelenggaran Pemilihan Umum, juga seluruh kehidupan di dalam ruang digital setiap saat. Oleh karena itu, Kominfo telah melengkapi peralatan-peralatannya, menambah cyber drone dan mempunyai tim cyber security yang bekerja 24 jam sehari untuk melakukan surveillans terhadap ruang digital dan serangan siber,” papar Menkominfo Johnny G. Plate saat memberikan keterangan kepada media usai menerima Ketua KPU Hasyim Asy’ari di Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat, Rabu (06/07).
Lewat peningkatan kapasitas perangkat dan teknologi, Johnny berharap hal itu bisa membantu pelacakan konten negatif dengan skema alphabetical dan numerical.
“Alphabetical dan juga numerical, jadi bisa membacanya baik huruf maupun angka. Untuk menjaga ruang digital dari serangan siber, sudah ada lintas koordinasi antarkementerian dan lembaga atau yang kita sebut dengan tim cyber respons (CSIRT),” terangnya.
Menkominfo menjelaskan, tim respons cepat keamanan siber memiliki tugas merespon seluruh serangan siber yang mengarah ke aplikasi pemerintah. Johnny juga mengimbau penghentian aksi peretasan yang dilakukan karena tidak ada gunanya.
“Peretasan yang dilakukan itu tidak ada gunanya. Apabila melakukan serangan terhadap ruang digital secara khusus untuk aktivitas perekonomian masyarakat atau aktivitas sosial politik yang berkaitan dengan sirkulasi demokrasi itu tidak bermanfaat, janganlah,” imbau Menkominfo.
Ia juga mengatakan, dirinya rutin berkomunikasi dengan seluruh platform digital baik global dan lokal. Termasuk untuk terus menjaga sistem keamanan dan melengkapi teknologi keamanan enkripsi yang baik, kuat serta menyiapkan tim yang dapat merespons insiden dengan cepat.
“Kami memang secara rutin berkomunikasi dengan seluruh platform digital baik global maupun lokal. Komunikasi ini terus kita bangun, agar apabila ada pelanggaran-pelanggaran (illegalities) di dalam ruang digital itu bisa direspons dengan cepat, baik untuk menghentikannya atau untuk mem-blockir-nya. Saya berharap, bentuk kerja sama kita semuanya termasuk kerja sama media untuk belajar dari pengalaman kita sebelumnya pada pemilu-pemilu berikut untuk kita cegah post truth,” jelasnya.
Menteri Johnny juga meminta kepada seluruh pihak untuk menjaga penyelenggaraan Pemilu berlangsung dengan baik, aman, dan lancar.
“Pemilihan umum yang menggembirakan masyarakat dan menghasilkan pemimpin-pemimpin yang benar-benar hebat, yang nanti akan mengantar masyarakat menuju era baru Indonesia setelah 2024,” harap Johnny.
(Indonesiatech)
Komentar