Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika; Usman Kansong mengatakan, saat ini kepercayaan masyarakat terhadap Pemerintah masih tinggi.
Meski begitu, masih perlu adanya peningkatanan melalui orkestrasi narasi tunggal dengan melibatkan seluruh kementerian, lembaga dan pemerintah.
“Kalau kita lihat ya publik trust masyarakat kepada Pemerintah masih tinggi. Kita ingin meningkatkan lagi. Kalau sekarang sekian persen misalnya, besok mestinya itu lebih baik dan lebih tinggi lagi persentasenya,” ungkap dia dalam Talkshow TokTokKominfo Eps. 74, dari Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta, Jumat (20/08).
Menurut Dirjen IKP Kementerian Kominfo, tujuan dari adanya komunikasi publik adalah peningkatan kepercayaan publik kepada pemerintah. Oleh sebab itu, komunikasi publik harus dilakukan terus menerus dengan orkestrasi dan narasi tunggal.
“Artinya masyarakat atau publik bisa welcome ataupun menerima pemerintah dengan segala programnya, dan mempersepsi pemerintah sudah bekerja keras, sudah menghasilkan banyak hal buat kebaikan publik. Itu sebetulnya targetnya! Tentu saja untuk mencapai target itu diperlukan proses, yakni orkestrasi, narasi tunggal atau kontra narasinya,” jelas Dirjen IKP.
Dirjen IKP mengatakan, salah satu manfaat orkestrasi dan narasi tunggal bisa dioptimasikan untuk mencegah penyebaran hoaks dan disinformasi.
Lebih lanjut lagi, Dirjen Usman menilai, masyarakat perlu dibekali dengan keterampilan agar bisa selektif dalam menerima informasi lewat platform digital.
“Sebenarnya ada trik yang simple bagi Sobatkom (Sobat Kominfo) untuk mengetahui sebuah informasi itu hoaks atau bukan. Kalau satu informasi itu istilahnya adalah too good to be true or too bad to be true,” jelasnya.
Menurutnya, dengan pemahaman seperti itu, terhadap setiap informasi yang diterima masyarakat perlu waspada.
“Nah itu mesti kita waspadai. Banyak contohnya, misalnya ketika ada orang memberikan bantuan jumlahnya sangat besar, kita patut curiga, itu too good to be true. Walaupun belum tentu kecurigaan itu terbukti, siapa tahu benar juga, tapi paling tidak álarm’ kita sudah berdiri,” pungkas dia.
(Indonesiatech)
Komentar