Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) fokus berikan perhatian khusus pada tiga isu prioritas Presidensi G20 tahun 2022 mendatang.
“Kominfo memberikan tiga isu prioritas di sektor digital dalam Presidensi G20 Indonesia tahun depan, yaitu; pemulihan dan konektivitas pasca Covid-19; literasi digital dan keterampilan digital; serta arus data lintas batas negara,” kata Menkominfo Johnny G. Plate saat memberikan keynote speech pada Acara Konferensi Nasional Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (APJATEL), di Hotel Ritz Carlton Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (03/11).
Johnny memaparkan, tiga agenda tersebut pertama kali disampaikan pada diskusi Digital Economy Working Group (DEWG) setelah Indonesia mengelevasi Digital Economy Task Force (DETF) pada G20 di Trieste, Italia, awal Agustus 2021 lalu.
“Selain pembahasan DEWG, Pemerintah Indonesia juga menyiapkan agenda prioritas lainnya seperti Sherpa Track dan Financial Track. Untuk Jalur Sherpa berada di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Ketua I) dan Kementerian Luar Negeri (Ketua II). Sedangkan Kepala Divisi Financial Track adalah Menteri Keuangan (Ketua I) dan Gubernur Bank Indonesia (Ketua II); serta Ketua Pendukung Event Organizer dijabat oleh Menko Polhukam,” papar Plate.
Setelah Italia, Indonesia akan menyelenggarakan Presidensi G20 tahun 2022 selama satu tahun.
“Ini pertama kalinya Indonesia terpilih sebagai Presidensi G20 sejak G20 terbentuk pada 1999,” kata Menkominfo.
Terdapat berbagai persiapan dan penyelenggaraan serangkaian pertemuan dalam pelaksanaan Presidensi G20 Indonesia, antara lain terdiri dar KTT, pertemuan tingkat Menteri dan Gubernur Bank Sentral, pertemuan tingkat Sherpa, pertemuan tingkat Deputi, pertemuan tingkat Working Group, pertemuan tingkat Engagement Group, program Side Events, dan program Road to G20 Indonesia 2022.
(Indonesiatech)
Komentar