Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur kembangkan talenta digital. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Kominfo, Hary Budiarto menjelaskan, kerja sama penyelenggaraan Program Digital Talent Scholarship itu menargetkan 20.000 warga NTT bisa lebih cakap digital hingga tahun 2024.
“Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat diminta Menkominfo Johnny G. Plate agar bisa meningkatan talenta digital warga NTT terkait literasi digital, talenta digital, dan digital leadership. Total keseluruhan ditargetkan sebanyak 20.000 orang di NTT. Khusus tahun 2022, untuk Manggarai Barat ditargetkan 5.000 orang,” jelas Hary usai Penandatanganan MoU Kerja Sama Balitbang SDM Kementerian Kominfo dengan Pemkab Manggarai Barat untuk Pelaksanaan Program DTS Tahun 2022, di Ayana Hotel, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Jumat (10/12).
Di antara target 20.000 orang itu, Kabalitbang SDM Hary Budiarto mengatakan, ada pula pelatihan yang ditujukan untuk mengasah kompetensi digital Aparatur Sipil Negara.
“Jadi kita sedang menyiapkannya, terutama untuk Aparatur Sipil Negara melalui Government Transformation Academy. Penyusunan materinya melibatkan Direktorat Layanan Aplikasi Informatika Pemerintahan Ditjen Aplikasi Informatika,” paparnya.
Menurut Hary, peserta pelatihan dalam GTA-DTS juga akan belajar untuk menerapkan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dengan menggunakan Super Apps Desa.
“Kita ajarkan bagaimana masyarakat desa atau aparat pemerintahan desa yang berada di wilayah di Kabupaten Manggarai Barat untuk bisa menerapkan SPBE, menggunakan aplikasi yang dinamakan Super Apps Desa. Jadi, kita laksanakan bersama-sama dan ini atas perintah dari Pak Menkominfo Johnny G. Plate,” ungkap Hary.
Tak hanya itu saja, Balitbang SDM Kementerian Kominfo juga membuka pelatihan untuk guru SD, SMP, SMA.
“Kita akan latih melalui Thematic Academy, juga memakai aplikasi yang disiapkan oleh Direktorat LAIP Ditjen Aptika, tentang bagaimana pelaksanaan ujian dengan metode virtual school. Ini akan kita wujudkan di Kabupaten Manggarai Barat,” tegasnya.
Pelaksanaan pelatihan menurut Hary Budiarto akan berlangsung secara daring dan luring. Menurutnya peserta akan dapat mengakses super apps yang terhubung dengan cloud sehingga dapat diakses dimana pun.
“Jadi, ToT-nya juga mengajak tenaga-tenaga lokal yang ada di sini, seperti misalnya lulusan, dosen atau mahasiswa semester akhir di bidang IT. Mereka diberikan pelatihan untuk membantu kita bagaimana mengimplementasikan program DTS bagi masyarakat desa,” pungkas Hary.
(Indonesiatech)
Komentar