Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate menanggapi soal sejumlah startup di Indonesia mengalami gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang melanda di startup berbagai sektor pelayanan, seperti LinkAja, Zenius, SiCepat, Zenius hingga JD.ID dalam waktu bersamaan.
“Kami meyakini bahwa rekan-rekan founder startup pasti memiliki intuisi bisnis, baik strategi dari sisi pengembangan pembiayaan domestik maupun internasional. Namun tentunya kesuksesan suatu bisnis harus didukung oleh persiapan yang matang,” papar Johnny, Jumat (3/6).
Menkominfo menjelaskan, situasi pertumbuhan industri startup kini menunjukkan analisis dari sisi teknologi harus didampingi beragam unsur lain seperti pendanaan/pembiayaan, ketersediaan supply chain yang memadai, sampai sisi logistik yang lancar.
Ia juga mengatakan, startup selayaknya industri bisnis lain akan menghadapi proses seleksi secara natural.
“Sebaliknya, bisnis yang masih berusaha membentuk konsep yang baik, harus melakukan beragam penyesuaian agar dapat survive di era kompetisi digital yang selalu berkembang,” terang Johnny.
Jika suatu bisnis tidak berhasil melakukan penyesuaian secara substansial, banyak tantangan yang akan sulit dihadapi, termasuk salah satunya berdampak pada pengurangan karyawan. Ia menambahkan, sifat bisnis digital berbasis kreativitas dan inovasi mendorong produktivitas konsumennya melalui produk dan/atau layanan yang diciptakan.
“Kami mendorong para founders agar semakin jeli dalam melaksanakan bisnisnya, dimana dengan jiwa entrepreneurship dan kemampuan inovasi yang tinggi, para startup dapat menghadapi berbagai tantangan bisnis kedepannya dan terus berkembang sehingga menjadi penggerak roda perekonomian bangsa. Di saat yang bersamaan, Pemerintah juga hadir dan terus mendorong pembangunan infrastruktur TIK sebagai enabler pertumbuhan ekonomi digital nasional,” pungkas Johnny.
(Indonesiatech)
Komentar