Dinas Komunikasi dan Elektronika TNI AL (Diskomlekal) berkolaborasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) demi meningkatkan sinergisitas komunikasi dan monitoring ancaman peperangan elektronika (pernika).
Kepala Diskomlekal Laksamana Pertama (Laksma) Joko Edy menjelaskan, pihaknya bertugas melakukan pembinaan komunikasi dan peperangan elektronika TNI AL yang mencakup beragam dukungan operasional komunikasi.
Joko Edy berharap terbangunnya kerja sama jejaring komunikasi antarlembaga negara yang efektif, andal, dan terpercaya.
“Sinergisitas diperlukan untuk meningkatkan kerja sama operasional dan pelatihan personel terkait pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi yang bisa dilakukan hingga level daerah antara Diskomlek Kotama, Satkom Lantamal bersama UPT Ditjen SDPPI Kominfo,” jelas Joko saat melakukan audiensi di Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Kamis.
Senada dengan Joko, Dirjen Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) Kominfo Ismail mengatakan, berbagai bentuk kerja sama, baik peningkatan kapasitas personel melalui pendidikan maupun operasi di lapangan, harus dilakukan guna memperkuat lembaga masing-masing.
“Kami yakin, TNI AL punya wibawa di mata nelayan. Kalau dilakukan sosialisasi yang menekankan pentingnya menggunakan frekuensi secara benar, pasti nelayan mau lebih waspada,” papar Ismail.
Edukasi ke nelayan agar memanfaatkan frekuensi secara aman serta tidak membahayakan keselamatan jiwa manusia sudah kerap dilakukan.
“Kami berharap pihak TNI AL dapat membantu proses pendisiplinan ini,” katanya.
Menanggapi hal tersebut, Laksma Joko mengatakan bahwa isu interferensi radio nelayan itu menjadi masukan buat TNI AL yang punya banyak pangkalan.
“Karena ini jelas berkaitan dengan persoalan pertahanan negara dan saya yakin Kasal akan concern (memperhatikan, red.). Ini kepentingan negara. Salah satu tugas TNI AL adalah menjaga keamaan laut termasuk keamanan frekuensi,” pungkas Ismail.
(Indonesiatech)
Komentar