Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengabarkan adanya dugaan kasus kebocoran data pasien milik Kementerian Kesehatan. Juru bicara Kominfo Dedy Permadi mengatakan, saat ini Menkominfo Johnny G. Plate telah memerintahkan jajaran terkait untuk berkomunikasi secara intens dengan Kemenkes dan memulai proses penelusuran lebih lanjut.
Begitu juga dengan Kemenkes yang juga tengah melakukan langkah internal merespon dugaan kebocoran yang terjadi termasuk salah satunya melakukan koordinasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
“Kemenkominfo meminta seluruh penyelenggara sistem elektronik (PSE) baik publik maupun privat yang mengelola data pribadi untuk secara serius memerhatikan kelayakan dan keandalan pemrosesan data pribadi yang dilakukan oleh PSE terkait baik dari aspek teknologi, tata kelola, dan sumber daya manusia,” papar Dedy dalam keterangan pers.
Diberitakan sebelumnya, 6 juta data pasien milik Kemenkes bocor dan dijual bebas di raid forum. Penjual dengan username Astarte menjual 720 GB data dan dokumen kesehatan pasien dengan nama file “Indonesia – Medical Patient Information 720 GB documents and 6M database”.
Dalam situs tersebut, terdapat juga keterangan dokumen ‘Centralized Server of Ministry of Health of Indonesia’. Bahkan, untuk meyakinkan calon pembeli, si penjual data juga memberi sampel.
Adapun data yang bocor meliputi hasil Xray scan, anamnesis atau data keluhan utama pasien, foto pasien, CT Scan, hasil tes antigen, surat persetujuan isolasi Covid-19 Hasil laboratorium, ID rujukan, hingga tes EKG.
Tak hanya itu, data yang bocor juga dilengkapi dengan identitas pribadi pasien —mulai dari alamat tempat tinggal, tanggal lahir, nomor ponsel, dan NIK.
(Indonesiatech)
Komentar