Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menggandeng media massa untuk ikut mengawal Presidensi G20 Indonesia. Kegiatan bertaraf internasional itu akan diselenggarakan di Pulau Bali, pada 30-31 Oktober 2022.
“Ini adalah momentum yang sangat penting, karena Indonesia merupakan negara berkembang pertama yang menjadi Presidensi G20. Media Group kami harap punya rasa yang sama memiliki agenda ini dengan mengomunikasikannya kepada publik,” jelas Direktur Jenderal Informasi Dan Komunikasi Publik Kominfo, Usman Kansong, saat berkunjung ke Media Group, Kamis (13/1).
Usman berharap, media bisa membantu mengampanyekan upaya Indonesia dalam menyinergikan upaya pemulihan bumi di tengah masa pemulihan dunia dari pandemi covid-19 dengan moto, “Recover Together, Recover Stronger”.
“Hal penting yang ingin kita capai, sebagai representasi negara berkembang, kita punya tujuan dan misi untuk menyuarakan kepentingan negara berkembang lainnya supaya memiliki kesetaraan di tingkat global,” papar Usman.
Usman juga mengatakan, nantinya akan ada tiga tema besar yang menjadi prioritas pembahasan dalam pertemuan pemimpin-pemimpin negara dalam G20 tahun ini. Yaitu arsitektur kesehatan global, transformasi digital, dan transisi energi hijau.
“Kenapa hal ini menjadi perhatian Presiden Jokowi di G20? Karena kita melihat adanya ketimpangan dalam arsitektur kesehatan global, contohnya negara-negara kaya tingkat vaksinasinya sangat tinggi, berbanding terbalik dengan negara berkembang,” jelas Usman.
Usman mengatakan, tema transformasi digital merujuk pada keadaan ekonomi dunia yang saat ini bergerak ke arah digital. Kominfo sendiri akan mengawal tema ini sepanjang G20 berlangsung.
Sementara itu, tema terakhir tentang transisi energi hijau. Isu yang diangkat dari pergeseran penggunaan energi fosil yang saat ini mulai digantikan dengan energi baru terbarukan.
“Presidensi G20 ini akan memutar roda ekonomi, nanti UMKM akan dilibatkan. Hal ini pasti akan mendatangkan manfaat secara langsung maupun tidak langsung kepada masyarakat Indonesia,” pungkas Usman.
(Indonesiatech)
Komentar