Pegasus merupakan spyware yang dibuat oleh perusahaan teknologi Israel NSO Group. Spyware ini kembali menjadi sorotan usai munculnya laporan polisi Israel menggunakannya untuk memata-matai pejabat pemerintah dan aktivis penentang eks Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Melalui situs resmi NSO Group, Pegasus digambarkan sebagai perusahaan pembuat teknologi yang membantu lembaga pemerintah mencegah dan menyelidiki terorisme dan kejahatan untuk menyelamatkan ribuan nyawa di seluruh dunia.
Mengutip Aljazirah, Pegasus adalah spyware atau perangkat pengintai yang dapat menyusup ke ponsel lalu mengambil data pribadi dan lokasi. Selain itu, Pegasus juga dapat mengontrol mikrofon dan kamera ponsel tanpa sepengetahuan atau seizin pemiliknya.
Beberapa informasi yang dapat diakses Pegasus adalah foto, pencarian web, kata sandi, daftar panggilan, komunikasi, dan unggahan media sosial. Semua penyusupan dan pencurian data pribadi oleh Pegasus itu tak bisa dideteksi. Berdasarkan temuan para peneliti, Pegasus dapat menyusup tanpa interaksi pengguna alias “zero click”.
Setidaknya sebanyak 17 organisasi berita telah melakukan investigasi terkait Pegasus. Investigasi dilakukan dengan menyelidiki 50 ribu nomor ponsel. Laporan investigasi ini diterbitkan oleh jurnalisme nonprofit Forbidden Stories yang berbasis di Paris dan Amnesty International.
Investigasi tersebut memperlihatkan dugaan para klien NSO memilih 1.000 individu di 50 negara sebagai target potensial sejak 2016. Daftar target itu di antaranya adalah 189 jurnalis, 600 lebih politikus serta pejabat pemerintah, 65 eksekutif bisnis, dan 85 aktivis hak asasi manusia.
November tahun lalu, Departemen Perdagangan AS memasukkan NSO Group ke daftar hitam, melarangnya mengakses teknologi AS. Pencekalan NSO Group itu dikarenakan Pegasus telah digunakan untuk “penindasan transnasional”.
Tak hanya itu, Apple juga menggugat NSO Group dan menyebutnya sebagai “tentara bayaran abad ke-21 yang amoral”. Facebook juga menggugat NSO Group di pengadilan federal AS karena diduga menargetkan sekitar 1.400 pengguna Whatsapp.
(Indonesiatech)
Komentar