Diberitakan sebelumnya, pada tanggal 18 Agustus 2021 lalu telah dilaksanakan peletakan batu pertama atau ground breaking untuk Stasiun Pusat Pengendali Satelit Primer, Network Operation Control dan Gateway Proyek SATRIA-I yang berlokasi di Cikarang, Kab, Bekasi, Jawa Barat.
“Hal ini menandai telah dimulainya pembangunan untuk ruas bumi Proyek SATRIA, sekaligus menunjukkan bahwa meskipun masih berada di tengah situasi pandemi, kami terus melayani masyarakat,” ujar Menkominfo Johnny G. Plate.
Selain dalam proses membangun Stasiun Bumi, BAKTI juga sedang mempersiapkan titik-titik yang akan mendapat akses internet dari satelit multifungsi tersebut begitu bisa beroperasi.
“Menurut perhitungan BAKTI, satelit cadangan perlu memiliki kapasitas sekitar 80GBps. Sementara SATRIA-1 memiliki kapasitas transmisi 150GBps. Dari sisi konstruksi, satelit ini dimulai pada 3 September 2020. Kemudian, akan diluncurkan sesuai jadwal yaitu pada kuartal kedua 2023 dan bisa beroperasi secara komersial paling lambat pada 17 November tahun yang sama,” jelas Menkominfo.
Satelit SATRIA-1 ditargetkan bisa menjangkau 150.000 titik layanan publik, terbanyak untuk sekolah dan pesantren (93.900) untuk mendukung Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dan ujian berbasis komputer.
Satelit SATRIA-1 juga mampu memberikan akses internet untuk puskesmas dan rumah sakit di 3.700 titik dan 3.900 titik layanan keamanan masyarakat di wilayah 3T.
“Selain itu, satelit ini akan menjangkau 47.900 titik kantor desa, kelurahan, kecamatan dan kantor pemerintahan daerah lainnya serta 600 titik layanan publik lainnya,” pungkas Menkominfo.
(Indonesiatech)
Komentar