Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) terus tingkatkan kolaborasi dan kerja sama dengan pemangku kepentingan untuk komunikasi publik dan diseminasi informasi mengenai Presidensi G20 Indonesia.
Sekretaris Jenderal Kominfo Mira Tayyiba mengungkapkan, forum pertemuan 20 negara dengan perekonomian terbesar di dunia itu akan memberikan dampak yang besar bagi kemajuan Indonesia.
“Perlu digarisbawahi bahwa tugas komunikasi publik menjadi pekerjaan penting pemerintah bersama dengan rekan-rekan pers dan media agar kontribusi Presidensi G20 Indonesia dapat teramplifikasi dengan maksimal, baik di dalam maupun luar negeri,” tandasnya dalam TVRI webinar2022 ‘Media Synergy for International Events’, yang berlangsung secara hibrida dari Jakarta Pusat, Kamis (24/02).
Menurut Sekjen Mira, Forum G20 memiliki arti penting karena mencakup 85% perekonomian dunia, 79% perdagangan global dan 65% penduduk dunia. Oleh sebab itu, Mira optimalkan momentum Presidensi G20 Indonesia agar lebih diketahui oleh khalayak nasional dan internasional.
“Di tingkat internasional, dunia tengah mengalami krisis global yang terjadi karena dampak pandemi Covid-19, contohnya adalah krisis ekonomi. Kontraksi ekonomi global mencapai 3,1% pada tahun 2020 karena pandemi. Saat Presiden Joko Widodo menerima tongkat Presidensi G20 pada KTT G-20 di Roma tahun lalu, dunia telah meletakkan ekspektasi bagi kepemimpinan Indonesia di forum tersebut,” paparnya.
Mira menyatakan, selain krisis ekonomi, isu yang akan dibahas dalam Presidensi G20 Indonesia adalah krisis kesehatan yang telah menjadi perhatian global.
“Negara Anggota G20 juga siap membangun sistem pencegahan global guna mengantisipasi potensi pandemi di masa depan. Terdapat juga krisis iklim, di mana para kepala negara dan pemerintahan dunia pada Conference of Parties ke-26 (COP26) telah menyatakan komitmen agar kenaikan suhu bumi tidak lebih dari 1,5 derajat jika dibanding pre-industrial time,” jelasnya.
(Indonesiatech)
Komentar