Pandemi covid-19 terus mendorong industri digital secara signifikan. Menurut sebuah laporan di tahun ini, tingkat penetrasi internet di Indonesia sudah mencapai 73,7 persen populasi dengan persentase kepemilikan ponsel sebanyak 133 persen atau sekitar 100 juta lebih banyak dari penduduk Indonesia sendiri.
Sekretaris Jenderal Kementerian Kominfo Mira Tayyiba mengatakan, sebagai rumah bagi lebih dari 273 juta penduduk, Indonesia menyimpan potensi besar untuk merealisasikan peluang dekade digital.
“Tahun 2021, laporan Google dan Temasek mencatat nilai ekonomi digital Indonesia sebesar USD 70 miliar. Meski sudah memasuki tahun kedua pandemi Covid-19, seluruh sektor di Indonesia termasuk e-commerce, transportasi dan kuliner, online travel dan online media, terus merasakan presentase pertumbuhan year-on-year hingga dua digit,” papar Mira dalam Konferensi Pers Peluncuran Laporan East Ventures-Digital Competitiveness Index (EV-DCI) 2022, Senin (7/3).
Nilai ekonomi digital Indonesia juga diprediksi akan terus tumbuh hingga USD 146 miliar tahun 2025 dan mencapai USD 330 miliar pada tahun 2030 atau setara dengan dua kali lipat nilai ekonomi digital Asia Tenggara hari ini.
Mira menjelaskan, jika dibandingkan dengan negara G20, Indonesia berada di peringkat ke-6 negara dengan kenaikan daya saing digital tertinggi mendahului Kanada, Italia dan Perancis.
“Hal ini mengindikasikan kesadaran digital untuk merealisasikan berbagai peluang yang ada. Perlu digaris bawahi bahwa transformasi digital serta manfaatnya harus tersebar secara merata dan tidak terpusat di wilayah metropolitan,” jelasnya.
Mira juga menyampaikan, kota tier 2 dan 3 di Indonesia secara khusus menyimpan peluang signifikan dalam satu dekade kedepan. Saat ini kota-kota tier 2 dan 3 berkontribusi sekitar 46 persen total PDB Indonesia dan diestimasikan meningkat menjadi 49 persen sehingga 51 persen pada 2030.
“Artinya persentase kontribusi kota tier 2 dan 3 akan mencakup hingga setengah PDB Indonesia,” jelasnya.
Ekonomi digital di kota tier 2 dan 3 Indonesia diestimasikan dapat tumbuh lima kali lipat dari tahun 2020 ke 2025 dengan proyeksi proporsi kontribusi ekonomi digital hingga 40 persen.
“Kontribusi tertinggi utamanya di sumbang dari 6 sektor yaitu e-commerce, health tech, lending, edu tech, payment dan ride and delivery,” pungkas Mira.
(Indonesiatech)
Komentar