Pemerintah Republik Indonesia tengah membangun kerja sama sektor digital untuk mendukung akselerasi transformasi digital nasional. Dalam kunjungan kerjanya ke Spanyol pada tanggal 28 Februari s.d. 1 Maret 2022. Selama sembilan hari dari tanggal 28 Februari s.d 9 Maret 2022, Menkominfo Johnny G. Plate melakukan lawatan ke tiga negara Eropa yaitu Spanyol, Prancis dan Inggris.
Selama di tiga negara tersebut, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate menjajaki peluang pengembangan kemitraan penerapan teknologi digital terbaru di Indonesia.
“Dalam rangkaian kunjungan ke Spanyol, Menteri Johnny menghadiri Mobile World Congress (MWC) 2022 yang diselenggarakan Global System for Mobile Communications Association (GSMA). Selama berada di Barcelona, Spanyol, dari tanggal 28 Februari hingga 1 Maret 2022, Menkominfo beserta jajaran menghadiri Mobile World Congress 2022. Dalam kesempatan tersebut, telah dilakukan beberapa kegiatan,” papar Juru Bicara Kementerian Kominfo, Dedy Permadi saat memberikan keterangan mengenai Kunjungan Kerja Menkominfo ke Eropa, dari Media Center Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat, Jumat (11/03).
Dedy menyebutkan, Menkominfo Johnny memberikan keynote speech dalam Ministerial Program dengan tema ‘Strategies for Energising the Data Economy’.
“Menkominfo juga berbicara terkait peningkatan volume data global, urgensi Green Data Center dan pentingnya Cross Border Data Flow serta Data Free-Flow With Trust, yang juga menjadi salah satu isu prioritas Digital Economy Working Group (DEWG) di bawah kepemimpinan Kementerian Kominfo dalam Presidensi G20 Indonesia,” jelas Jubir Kominfo.
Setelah itu, Menteri Johnny melakukan pertemuan bilateral dengan perwakilan menteri bidang teknologi informasi dan komunikasi. Menurut Dedy Permadi, Menkominfo membahas kerja sama bidang TIK dengan Menteri Sains dan TIK Korea Selatan, Lim Hyesook.
“Kedua negara membicarakan soal penggelaran jaringan 5G, akses internet pada MRT/Subway, kandidasi perwakilan masing-masing negara pada jajaran manajemen ITU, hingga pembahasan isu prioritas DEWG G20 Indonesia,” ungkap Dedy.
Jubir Kominfo juga mengatakan, Johnny G. Plate melakukan pertemuan dengan Wakil Menteri untuk Koordinasi Kebijakan Luar Negeri Jepang, Yuji Sasaki. Kedua negara memfokuskan pembahasan untuk dukungan dalam kandidasi jajaran manajemen International Telecommunication Union (ITU).
“Di mana delegasi Jepang mengajukan nama Seizo Onoe sebagai kandidat Director of the Telecommunications Standardization Bureau (ITU),” jelasnya.
Selanjutnya, Menteri Johnny kemudian menemui Delegasi Federal Communnications Commision (FCC) Amerika Serikatuntuk membahas pengembangan teknologi Open Radio Access Network (OpenRAN) di Indonesia.
“Pada kesempatan itu, dilanjutkan dengan menyaksikan penandatanganan kerja sama teknologi untuk pengembangan OpenRAN di Indonesia antara Telkom University dan Telecom Infra Project (TIP) Academy,” jelas Dedy.
Menkominfo juga menghadiri pertemuan dengan CEO perusahaan teknologi global antara lain Huawei, ZTE, Axiata, serta Ericsson untuk membahas pengembangan teknologi 5G yang sudah mulai diimplementasikan di Indonesia.
Melalui konferensi pers, Dedy menyatakan Indonesia kini tengah mengembangkan adopsi teknologi terapan yang paling efisien, efektif, dan cocok.
“Seperti teknologi OpenRAN sebagai arsitektur jaringan yang mengadopsi konsep open interface dan memisahkan komponen hardware dan software untuk mewujudkan teknologi seluler yang terbuka dan efisien baik dari sisi investasi (CAPEX) maupun operasi (OPEX),” katanya.
Dalam rangkaian kunjungan kerja di Mobile World Conggress, Barcelona, Spanyol, Menteri Johnny juga menyaksikan penandatanganan kerja sama antara Telkom University dan Telecom Infra Project (TIP) untuk riset dan uji coba teknologi OpenRAN di Indonesia.
“Penandatangan itu diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan juga partisipasi vendor untuk menambah Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) perangkat 4G dan 5G,” ujar Dedy Permadi.
Menurut Jubir Kementerian Kominfo Dedy Permadi, saat ini Kementerian Kominfo menerapkan adopsi kebijakan teknologi netral dalam pengembangan ekosistem telekomunikasi nasional.
“Menyambut pengembangan teknologi yang lebih efisien, Kementerian Kominfo mengadopsi kebijakan teknologi netral untuk membebaskan operator seluler dalam utilisasi jaringan konektivitas untuk mengembangkan ekosistem teknologi dan layanan komunikasi yang prima di Indonesia,” pungkasnya.
(Indonesiatech)
Komentar