Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menggelar seminar virtual Digitalisasi Negeri 2022 Spesial Provinsi NTT dengan tema ‘Peningkatan SDM Menuju UMKM Go Digital’ di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi NTT, pada Senin (14/3).
Pembicara yang hadir di acara tersebut antara lain Wakil Ketua Dekranasda Mabar Ir. Melly Weng, HIPMI BPD NTT Theresia Isidoris, Dosen Unika Santo Paulus Ruteng DR. Marianus Mantovanny Tapung, PT. Flores Exotic Tour Leonardus Nyoman, dan Perwakilan Bank NTT Paulus Handoyo.
Bupati Manggarai Barat (Mabar) melalui Kepala Dinas Kominfo, Paulus Setahu mengatakan, ekonomi digital di era revolusi industri merupakan tantangan sekaligus kesempatan bagi pelaku usaha. Menurutnya, melalui teknologi digital pelaku usaha mikro kecil dan menengah di Indonesia dapat meningkatkan akses ke pelanggan baru.
“Saya perlu menginformasikan bahwa dinas Kominfo Mabar bekerjasama dengan Kemkominfo RI menyediakan akses internet sebanyak 206 titik yang tersebar di seluruh Mabar. Pembangunan BTS ada 65 dan tower komersial ada 67, jadi totalnya 132,” paparnya.
Paulus mengatakan, ada banyak faktor yang mempengaruhi kemampuan pelaku usaha dengan proses adopsi bisnis digital.
“Pemerintah Mabar berkomitmen untuk mendorong pertumbuhan UMKM yang tercermin dalam visi Mabar Bangkit Menuju Mabar Mantap. Pemerintah dan masyarakat Mabar mengucapkan terima kasih kepada BAKTI Kemkominfo RI yang telah membantu Provinsi NTT dan Pemda Mabar dalam mewujudkan UMKM digital dan memiliki daya saing bisnis,” ungkapnya.
Theresia Isodoris selaku perwakilan dari HIPMI BPD NTT antusias untuk memberdayakan UMKM kawula muda menyebutkan, pengembangan UMKM untuk anak-anak muda, kata Theresia, dengan memanfaatkan skill dan berkolaborasi dengan UMKM yang sudah produktif.
“Asosiasi HIPMI bisa membantu dengan memberikan pelatihan. Dalam waktu dekat HIPMI akan bekerjasama dengan beberapa kementerian dan platform untuk memberikan pelatihan ke pelaku-pelaku UMKM muda,” katanya.
Senada dengan Theresia, DR Marianus Mantovanny Tapung mengatakan, kemajuan teknologi berdampak pada revolusi industri.
“Revolusi industri 4.0 merupakan klimaks dari perkembangan pengetahuan dan wawasan manusia. Fokus utama revolusi industri 4.0 adalah adanya efisiensi tenaga dan sumber daya manusia. Saat ini berbagai kebutuhan manusia sudah banyak mendapatkan dukungan internet dan dunia digital, baik itu untuk interaksi dan transaksi,” katanya.
Seminar ditutup dengan Paulus Handoyo yang menjelaskan bahwa platform digital sangat membantu para pelaku UMKM.
“Transaksi era sekarang cenderung pembayarannya berbasis aplikasi. Bank NTT memiliki aplikasi QRIS untuk bertransaksi ke semua Bank,” tutupnya Paulus.
(Indonesiatech)
Komentar