Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyatakan sebuah video yang viral beredar dengan narasi pejabat kesehatan Australia mengakui orang yang divaksin Corona atau COVID-19 sekarat karena miokarditis merupakan disinformasi.
Dikutip dari akun Twitter Kominfo Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) @kominfodiy, Kamis (17/3), disebutkan fakta terkait video yang beredar tersebut.
“Faktanya, video tersebut telah dipotong dan dibagikan dengan konteks yang keliru,” tulis Kominfo menggunakan sumber dari kominfo.go.id.
Dilansir dari AFP, video tersebut merupakan rekaman pidato Kepala Petugas Kesehatan Queensland John Gerrard saat berbicara tentang kematian Miokarditis pada pasien Corona, bukan orang yang divaksin Corona. Regulator obat Autralia pun telah menegaskan sejauh ini belum mencatat kematian Miokarditis yang disebabkan vaksin Corona.
Berdasarkan laporan keamanan vaksin COVID-19 dari Therapeutic Goods Administrations (TGA) Australia pada 10 Maret kemarin, Miokarditis merupakan efek samping, tetapi sangat jarang terjadi pada vaksin Pfizer dan Moderna.
“Meski demikian, biasanya efek tersebut hanya sementara dan kebanyakan orang menjadi lebih baik dalam beberapa hari,” pungkasnya.
(Indonesiatech)
Komentar