Kementerian Kominfo mengatakan bahwa tarif internet di Indonesia sudah termasuk murah dibanding negara lain. Indonesia berada di peringkat ke-12 termurah dari 230 negara.
Plt Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika (PPI) Kemenkominfo Ismail menjelaskan, harga mobile broadband lebih murah karena banyak operator berkompetisi di kota-kota besar.
“Tarif rata-rata Rp 6.000 per gigabyte. Memang sebagian kecil masyarakat Indonesia tidak mempermasalahkan tarif dan mengutamakan kualitas internet yang baik. Namun, sebagian besar masyarakat Indonesia saat ini masih sensitif terhadap harga layanan internet,” jelasnya di sela-sela webinar yang bertajuk ‘Apakah Tarif Internet Menjadi Hambatan Utama Terwujudnya Indonesia Terkoneksi’, Kamis (17/3).
Ismail menyebutkan tarif layanan fixed broadband di Indonesia masih terkesan premium dengan harga Rp 280 ribu per bulan. Tarif itu tergantung kecepatan yang dibutuhkan oleh pelanggan.
Agar layanan internet di Indonesia semakin terjangkau demi mendukung program transformasi digital nasional, Ismail berharap beban biaya operator telekomunikasi dapat dikurangi.
Alasannya, saat ini beban biaya yang ditangggung operator telekomunikasi sangat besar. Contohnya ketika operator menggelar infrastruktur berupa penggelaran kabel serat optik, perizinan, dan tarif retribusi atau sewa. Di sisi lain, Ismail menyadari bahwa setiap daerah memiliki target pendapatan asli daerah (PAD).
Pasalnya, infrastruktur telekomunikasi merupakan modal utama pemda dalam meningkatkan perekonomian masyarakat di suatu wilayah. Makin baik infrastruktur telekomunikasi di satu daerah, maka akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
Kominfo menginginkan kabel optik yang digelar di daerah dapat tertata dengan baik dan tidak semrawut. Dia menyakini kehadiran infrastruktur telekomunikasi berdampak baik pada maka industri. Seperti, pariwisata, transportasi, pendidikan, manufaktur akan tercipta.
“Dari sektor itu pemda bisa mendapatkan dari pajak,” pungkasnya.
(Indonesiatech)
Komentar